Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Gejala Awal Kanker Getah Bening Sering Diabaikan

Kompas.com - 28/09/2024, 14:03 WIB
Lusia Kus Anna

Penulis

KOMPAS.com - Kanker getah bening atau limfoma termasuk penyakit yang sering tak terdiagnosis dengan tepat sehingga mencapai stadium lanjut.

Limfoma adalah salah satu jenis kanker yang menyerang sistem limfatik, bagian penting dari sistem kekebalan tubuh manusia. Ada dua jenis utama limfoma, yaitu Limfoma Hodgkin dan non-Hodgkin.

Di Indonesia, kesadaran mengenai limfoma hodgkin masih sangat rendah. Gejala-gejalanya yang tidak spesifik sering kali membuat penyakit ini sulit dikenali, dan banyak pasien baru mengetahui bahwa mereka mengidap kanker setelah penyakitnya mencapai tahap lanjut.

Dijelaskan oleh dr.Andhika Rachman Sp.PD-KHOM, limfoma hodgkin adalah penyakit 1000 wajah, alias kerap memiliki gejala penyakit lain.

“Paling sering didiagnosis sebagai TB kelenjar. Ada juga didiagnosis saraf kejepit bahkan gagal ginjal akut,” jelas dr. Andhika dalam acara media bertajuk “Kenali Limfoma Hodgkin” di Jakarta, 26 September 2024.

Baca juga: Pembengkakan Kelenjar Getah Bening pada Anak Apakah Bahaya?

Ia memamparkan, yang membedakan limfoma dengan TB (tuberkulosis) kelenjar adalah pemberian obat TB akan membuat kondisi pasien semakin baik.

"Kalau tidak membaik juga perlu dicurigai limfoma," ujar pakar hematologi onkologi ini.

Intan Khasanah, seorang penyintas Limfoma Hodgkin, menceritakan betapa panjang dan sulitnya perjalanan yang ia tempuh sebelum akhirnya mendapatkan diagnosis yang tepat.

"Awalnya, saya didiagnosis TB setelah melalui pemeriksaan biopsi. Saat itu ada 2 benjolan seukuran kelereng yang muncul di leher kanan saya persis setelah saya terkena demam tinggi selama 3 hari," katanya.

Selama 8 bulan Intan rutin minum obat sembari melakukan kontrol ke rumah sakit. Namun semakin lama kondisi saya malah semakin parah, hingga koma dan masuk ICU.

"Ternyata ketika saya melakukan pengecekan ulang di dokter dan RS berbeda, diagnosis yang muncul adalah Limfoma Hodgkin, dan saat itu sudah terlanjur stadium 4," katanya.

Baca juga: Dokter Jelaskan Beda Kanker Limfoma dan TBC

Ditambahkan oleh dr.Andhika, masyarakat perlu mewaspadai beberapa gejala seperti munculnya benjolan di area kelenjar getah bening, yang dapat disertai dengan gejala sistemik yang kita sebut sebagai B symptoms yang meliputi demam lebih dari 38 derajat celcius tanpa penyebab yang jelas, keringat berlebih di malam hari, serta berat badan turun tanpa diet dan penyakit lain.

"Apabila mengalami gejala seperti itu, segera temui dokter untuk mendapatkan pemeriksaan yang menyeluruh," katanya.

Perjalanan panjang para pasien untuk mendapatkan diagnosis yang benar dan menjalani pengobatan yang tepat menyoroti tantangan besar yang dihadapi oleh mereka yang berjuang melawan kanker, tidak hanya dari segi fisik tetapi juga secara finansial dan mental.

Head of Patient Value Access PT Takeda Indonesia Shinta Carolina mengatakan, data menunjukkan 67 persen pasien limfoma merasakan adanya beban emosional. Mereka kerap mengalami ketakutan, depresi, dan rasa terisolasi setelah terdiagnosis kanker ini.

Emosi pasien semakin terbebani karena mereka tidak mengetahui apa yang akan terjadi ke depan.

”Inilah yang perlu diedukasi lagi, tidak hanya untuk para penyintas dan keluarga, tetapi juga masyarakat luas. Dengan begitu, ketika mengalami beban emosional ini, mereka dapat berbagi dengan orang sekitarnya," katanya.

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau