Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Apa yang Menyebabkan Henti Jantung? Ini Penjelasannya...

Kompas.com - 05/10/2024, 08:28 WIB
Shintaloka Pradita Sicca

Penulis

KOMPAS.com - Henti jantung termasuk kondisi yang gawat darurat karena dapat mengakibatkan kematian mendadak dalam hitungan menit.

Merujuk Kementerian Kesehatan (Kemenkes) RI, gawat darurat adalah keadaan yang mengancam nyawa yang harus dilakukan tindakan medis segera untuk menghindari kecacatan bahkan kematian korban.

Mengutip Cleveland Clinic, henti jantung atau cardiac arrest terjadi ketika jantung berhenti berdetak, sehingga darah berhenti dipompa.

Baca juga: Pertolongan Pertama untuk Orang Henti Jantung Mendadak

Dalam hitungan menit, hal ini membuat organ dan seluruh tubuh Anda berisiko mati karena tidak menerima oksigen yang dibawa oleh darah.

Darah Anda bekerja untuk membawa oksigen ke seluruh tubuh Anda.

Oleh karena itu, selama henti jantung, biasanya orang akan hilang kesadaran (pingsan dan tidak responsif).

Gejala henti jantung biasanya tidak ada, sehingga kondisi ini disebut sebagai henti jantung mendadak atau sudden cardiac arrest.

Apa yang menyebabkan kondisi ini? Artikel ini akan mengulasnya sebagai berikut.

Baca juga: Apa yang Terjadi pada Pasien Henti Jantung? Ini Ulasannya...

Penyebab henti jantung

Penyebab henti jantung mendadak adalah terjadinya perubahan pada aktivitas listrik jantung hingga membuat organ vital ini berhenti memompa darah.

Perlu diketahui bahwa jantung kita memiliki sistem kelistrikan, di mana terdapat sinyal listrik di dalamnya yang mengendalikan laju dan irama detak jantung selama kita hidup, seperti yang dikutip dari Mayo Clinic.

Sinyal listrik yang salah atau berlebihan dapat membuat jantung berdetak terlalu cepat, terlalu lambat, atau tidak terkoordinasi.

Perubahan pada detak jantung disebut aritmia. Beberapa aritmia berlangsung singkat dan tidak berbahaya. Yang lainnya dapat menyebabkan henti jantung mendadak.

Penyebab paling umum dari henti jantung mendadak adalah jenis aritmia yang disebut fibrilasi ventrikel.

Sinyal jantung yang cepat dan tidak teratur menyebabkan ruang jantung bagian bawah bergetar tanpa tujuan alih-alih memompa darah.

Kondisi jantung tertentu dapat membuat Anda lebih mungkin mengalami masalah detak jantung jenis ini.

Baca juga: Penyebab Henti Jantung yang Sering Mengakibatkan Kematian

Berikut kondisi jantung yang dapat menyebabkan henti jantung mendadak terjadi seperti yang dijelaskan di atas:

  • Penyakit arteri koroner

Henti jantung mendadak dapat terjadi jika arteri jantung tersumbat oleh kolesterol dan endapan lainnya, sehingga mengurangi aliran darah ke jantung.

  • Serangan jantung

Serangan jantung sering kali disebabkan oleh penyakit arteri koroner yang parah.

Serangan jantung dapat membuat jaringan parut di jantung. Jaringan parut dapat menyebabkan perubahan pada detak jantung Anda, yang bisa memicu fibrilasi ventrikel dan henti jantung mendadak.

  • Pembesaran jantung

Pembesaran jantung yang disebut sebagai kardiomiopati biasanya terjadi ketika dinding otot jantung meregang. Ini membuat otot jantung bisa membesar atau menebal.

Baca juga: AED sebagai Alat Penting untuk Pertolongan Pertama Henti Jantung

  • Penyakit katup jantung

Kebocoran atau penyempitan katup jantung dapat menyebabkan peregangan atau penebalan otot jantung.

Ketika ruang jantung membesar atau melemah karena tekanan yang disebabkan oleh katup yang ketat atau bocor, ada peningkatan risiko timbulnya masalah irama jantung.

  • Cacat jantung bawaan

Henti jantung mendadak bisa terjadi pada anak-anak atau remaja. Kemungkinan ini biasanya terjadi karena disebabkan oleh masalah jantung yang mereka miliki sejak lahir.

Bahkan, orang dewasa yang telah menjalani operasi perbaikan cacat jantung bawaan memiliki risiko lebih tinggi mengalami henti jantung mendadak.

  • Long QT syndrome dan jenis aritmia lainnya

Long QT syndrome (LQTS) dan Brugada syndrome menyebabkan jantung berdetak tidak teratur.

Jika irama jantung tidak segera diobati, kematian mendadak. Orang muda dengan LQTS sangat berisiko mengalami kematian mendadak.

Namun, henti jantung mendadak dapat terjadi pada orang yang tidak diketahui memiliki penyakit jantung.

Baca juga: Bagaimana Kondisi Orang Terkena Henti Jantung? Ini Ciri-cirinya...

Faktor risiko henti jantung

Menurut ulasan Mayo Clinic, hal-hal yang meningkatkan risiko penyakit jantung juga dapat meningkatkan risiko henti jantung mendadak.

Oleh karenanya, faktor risiko henti jantung meliputi berikut:

  • Riwayat keluarga dengan penyakit arteri koroner
  • Merokok
  • Tekanan darah tinggi
  • Kolesterol darah tinggi
  • Kegemukan
  • Diabetes
  • Gaya hidup tidak aktif
  • Pernah mengalami henti jantung mendadak sebelumnya atau memiliki riwayat keluarga yang mengalaminya
  • Serangan jantung sebelumnya
  • Riwayat pribadi atau keluarga mengenai penyakit jantung jenis lain, seperti masalah irama jantung, gagal jantung, dan masalah jantung yang muncul sejak lahir
  • Bertambahnya usia, karena risiko henti jantung Lahir sebagai laki-laki
  • Menggunakan obat-obatan terlarang seperti kokain atau amfetamin
  • Kadar kalium atau magnesium rendah dalam darah
  • Gangguan tidur yang disebut apnea tidur obstruktif
  • Penyakit ginjal kronis

Jika Anda memiliki salah satu atau beberapa faktor risiko di atas, Anda perlu berkonsultasi dengan dokter untuk menilai tingkat risiko Anda mengalami henti jantung dan minta rekomendasi untuk mengurangi risikonya.

Baca juga: Apa Henti Jantung pada Atlet Bisa Dicegah? Ini Kata Dokter...

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau