KOMPAS.com - Henti jantung atau cardiac arrest terjadi ketika jantung tiba-tiba berhenti memompa darah.
Mengutip National Heart, Lung, and Blood Institute (NHLBI), henti jantung merupakan keadaan darurat medis.
Jika kondisi ini terjadi, darah pasien akan berhenti mengalir ke otak dan organ vital lainnya.
Untuk mengetahui apa yang terjadi pada pasien henti jantung, baca terus artikel ini.
Baca juga: Penyebab Henti Jantung yang Sering Mengakibatkan Kematian
Apa yang terjadi pada pasien henti jantung mungkin meliputi berikut:
Sembilan dari 10 orang meninggal sesaat setelah mengalami henti jantung di luar rumah sakit. Sering kali kematian terjadi dalam hitungan menit.
Baca juga: AED sebagai Alat Penting untuk Pertolongan Pertama Henti Jantung
Mengutip Health, keadaan darurat medis ini terjadi secara tiba-tiba dan sering kali tidak memiliki tanda-tanda sebelum pasien pingsan.
Namun, dalam beberapa kasus, seseorang yang berisiko mengalami henti jantung dapat merasakan gejala yang menjadi tanda peringatan.
Tanda-tanda peringatan henti jantung yaitu sebagai berikut:
Baca juga: Bagaimana Kondisi Orang Terkena Henti Jantung? Ini Ciri-cirinya...
Tanda-tanda peringatan henti jantung ini umumnya muncul, jika pasien tersebut memiliki masalah kesehatan jantung yang mendasari keadaan darurat medis terjadi.
Masalah kesehatan jantung itu, seperti:
Seseorang yang menderita serangan jantung memiliki risiko lebih tinggi untuk mengalami henti jantung mendadak.
Perlu diingat bahwa siapa pun yang mengalami henti jantung mendadak membutuhkan bantuan medis darurat segera, termasuk resusitasi jantung paru-paru (cardiopulmonary resuscitation/CPR).
Baca juga: Apa Henti Jantung pada Atlet Bisa Dicegah? Ini Kata Dokter...
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.