Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

AED sebagai Alat Penting untuk Pertolongan Pertama Henti Jantung

Kompas.com - 05/07/2024, 16:00 WIB
Shintaloka Pradita Sicca

Penulis

KOMPAS.com - Automated external defibrillator (AED) sangat penting untuk pertolongan pertama henti jantung mendadak di luar rumah sakit.

Dokter spesialis jantung dan pembuluh darah Dr. Bobby Arfhan Anwar SpJP(K) mengatakan bahwa AED perlu disediakan di tempat publik seperti lokasi ajang olahraga.

Baca juga: Bagaimana Kondisi Orang Terkena Henti Jantung? Ini Ciri-cirinya...

"Adanya AED sangat direkomendasikan pada setiap event olahraga kompetitif," kata Bobby yang dikutip Kompas.com dari video ulasan pada Selasa (2/7/2024).

Bobby mengatakan, AED bisa mengetahui dengan segera apa jenis gangguan irama jantung penderita dan orang lain di dekat penderita bisa langsung melakukan terapi kejut listrik untuk tindakan penyelamatan.

Konsultan kardiologi intervensi ini merujuk kejadian pada pebulu tangkis Zhang Zhi Jie yang tiba-tiba pingsan diikuti kejang di dalam lapangan saat sedang bertanding melawan Jepang di Badminton Asia Junior Championships 2024 di Yogyakarta.

Baca juga: Apa Henti Jantung pada Atlet Bisa Dicegah? Ini Kata Dokter...

"Ini memang kelemahan di negara kita. Enggak banyak yang menyediakan AED di tempat-tempat publik," ujarnya saat dihubungi Kompas.com pada Selasa (2/7/2024).

"Bahkan, bisa jadi di klub-klub sepak bola nasional sekalipun alat AED ini tidak ada," timpalnya.

Ia menyarankan untuk meningkatkan lagi kualitas prasarana meliputi alat-alat medis di setiap ajang olahraga, seperti ketersediaan AED.

Baca juga: Siapa yang Berisiko Mengalami Henti Jantung? Ini Penjelasannya...

Apa yang dimaksud dengan AED?

Dikutip dari Health, automated external defibrillator atau AED adalah perangkat medis yang memberikan kejutan listrik ke jantung seseorang yang mengalami henti jantung mendadak.

Perangkat ini dirancang untuk personel nonmedis, dan dapat digunakan oleh siapa saja, seperti yang dikutip dari Johns Hopkins Medicine.

Sehingga, AED disertai panduan agar mudah digunakan.

Baca juga: Pertolongan Pertama untuk Henti Jantung yang Tepat Menurut Dokter

Setelah Anda membuka AED, perangkat ini akan memberikan instruksi lisan tentang cara menempelkan alas tempel pada orang yang kolaps dan memberikan kejutan listrik, yang merupakan perawatan untuk menyelamatkan nyawa orang dengan henti jantung.

Meski AED tidak sulit digunakan, pelatihannya sangat membantu. Pelatihan AED sering diberikan bersamaan dengan pelatihan resusitasi jantung paru (RJP) atau cardiopulmonary resuscitation (CPR).

AED adalah jenis defibrilator portabel yang dipasang di tempat-tempat berkumpulnya orang.

Di luar negeri, perangkat ini sering kali tersedia di dinding di banyak tempat umum, seperti bandara, stasiun kereta, sekolah, perpustakaan, pusat kebugaran, dan gedung perkantoran.

Baca juga: Kata Dokter Tentang Penyebab Henti Jantung pada Atlet Muda

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.


Terkini Lainnya
Fobia Bukan Sekadar Rasa Takut, Ini Cara Mengatasinya
Fobia Bukan Sekadar Rasa Takut, Ini Cara Mengatasinya
Health
99 Jemaah Haji Indonesia Kena Pneumonia, Kemenkes Imbau Jaga Kesehatan
99 Jemaah Haji Indonesia Kena Pneumonia, Kemenkes Imbau Jaga Kesehatan
Health
Tips Jaga Gula Darah Saat Idul Adha, Dokter Sarankan Jamu Pahitan
Tips Jaga Gula Darah Saat Idul Adha, Dokter Sarankan Jamu Pahitan
Health
Musim Pancaroba Bikin Mudah Sakit? Ini Tips dari Dokter agar Tetap Fit
Musim Pancaroba Bikin Mudah Sakit? Ini Tips dari Dokter agar Tetap Fit
Health
Kasus Covid-19 Kembali Naik di Asia, Ini yang Perlu Diketahui soal Varian JN.1 dan Turunannya
Kasus Covid-19 Kembali Naik di Asia, Ini yang Perlu Diketahui soal Varian JN.1 dan Turunannya
Health
Kemenkes: Pengenalan Gejala Penyakit Langka dengan Cek Kesehatan Gratis
Kemenkes: Pengenalan Gejala Penyakit Langka dengan Cek Kesehatan Gratis
Health
Pasangan Thalasemia Minor Sebabkan Thalasemia Mayor pada Anak
Pasangan Thalasemia Minor Sebabkan Thalasemia Mayor pada Anak
Health
Lonjakan Kasus Covid-19 di India: Waspadai Varian Baru yang Lebih Menular
Lonjakan Kasus Covid-19 di India: Waspadai Varian Baru yang Lebih Menular
Health
Keunggulan Ring Jantung Bioadaptor dengan Material Lentur
Keunggulan Ring Jantung Bioadaptor dengan Material Lentur
Health
Kanker Serviks Stadium 4: Pengertian dan Pilihan Pengobatannya
Kanker Serviks Stadium 4: Pengertian dan Pilihan Pengobatannya
Health
Cloud Coffee, Minuman Tren yang Diklaim Menyehatkan: Benarkah?
Cloud Coffee, Minuman Tren yang Diklaim Menyehatkan: Benarkah?
Health
Apakah Pola Makan Berperan Besar Terhadap Terjadinya Stroke? Ini Kata Dokter…
Apakah Pola Makan Berperan Besar Terhadap Terjadinya Stroke? Ini Kata Dokter…
Health
Puasa 16 Jam Selama 3 Bulan Efektif Turunkan Berat Badan Hingga Setahun Kemudian
Puasa 16 Jam Selama 3 Bulan Efektif Turunkan Berat Badan Hingga Setahun Kemudian
Health
Riset FMIPA UI  Buktikan Segel Le Minerale Unggul 100 Persen Cegah Kontaminasi Debu, Bakteri, dan Jamur
Riset FMIPA UI Buktikan Segel Le Minerale Unggul 100 Persen Cegah Kontaminasi Debu, Bakteri, dan Jamur
Health
7 Cara Mengatasi Ngantuk Terus-menerus, Termasuk Makan Sehat
7 Cara Mengatasi Ngantuk Terus-menerus, Termasuk Makan Sehat
Health
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar di Artikel Lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau