Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kecepatan Berjalan di Usia 45 Tahun Pengaruhi Penuaan Fisik dan Mental

Kompas.com - 08/10/2024, 18:00 WIB
Shintaloka Pradita Sicca

Penulis

 

KOMPAS.com - Seberapa cepat Anda berjalan di usia 45 tahun sekarang ini?

Penelitian yang dipublikasikan di JAMA Network Open pada 2019 menemukan fakta bahwa kecepatan berjalan pada usia 45 tahun bisa menunjukkan kecepatan penuaan fisik dan mental seseorang.

Dikutip dari The Times Weekly, penelitian itu mengungkapkan bahwa langkah yang melambat di usia 40-an tahun bisa menandakan penuaan sedang berjalan lebih cepat tanpa disadari.

Baca terus artikel ini yang akan mengulas lebih lanjut tentang hubungan kecepatan berjalan kaki di usia 40-an tahun dengan proses penuaan fisik dan mental.

Baca juga: Tips Hidup Panjang Umur dengan Jalan Kaki 8.000 Langkah

Apa hasil penelitian?

Line Jee Hartmann Rasmussen, PhD, peneliti dalam penelitian tersebut dan peneliti senior di Copenhagen University Hospital Hvidovre di Denmark mengatakan seberapa cepat seseorang berjalan di usia paruh baya akan memberi tahu banyak hal tentang seberapa banyak tubuh dan otaknya menua seiring waktu.

Dalam penelitian pada 2019 itu, para peneliti memeriksa lebih dari 1.000 warga Selandia Baru yang lahir antara 1972 sampai 1973 selama lebih dari 40 tahun.

Seorang ahli saraf pediatrik menilai setiap peserta mulai dari usia 3 tahun.

Ahli saraf pediatrik mengukur segala hal mulai dari kecerdasan, bahasa, dan keterampilan motorik hingga pengaturan emosi dan perilaku.

Setelah itu, para peneliti secara teratur menilai kesehatan setiap peserta, memeriksa mereka, dan mewawancarai mereka setiap beberapa tahun.

Baca juga: Apakah Jalan Kaki Bisa Menurunkan Gula Darah Setelah Makan? 

Pada usia 45 tahun, para peneliti mengukur kecepatan berjalan 904 peserta menggunakan sebuah tes.

Para peneliti juga mengamati seberapa cepat peserta menua berdasarkan 19 penanda kesehatan, meliputi indeks massa tubuh (body mass index/BMI), tekanan darah, dan kadar kolesterol.

Selain itu, para peneliti melakukan tes Wechsler Adult Intelligence Scale-IV (WAIS-IV), melakukan MRI otak, dan menilai penuaan wajah mereka.

Setelah menganalisis data, para peneliti membandingkan peserta dengan kecepatan berjalan lambat (sekitar 3,9 kaki/detik atau setara 1,2 meter/detik) dengan orang dengan kecepatan berjalan cepat (sekitar 5,7 kaki/detik atau setara 17,4 meter/detik).

Berjalan kaki tampaknya merupakan aktivitas yang sederhana, tetapi Rasmussen mengatakan bahwa ini memerlukan fungsi dan interaksi dari berbagai sistem organ pada saat yang bersamaan, termasuk tulang, jantung, paru-paru, otot, penglihatan, sistem saraf, dan sebagainya.

Oleh karena itu, kecepatan berjalan yang lambat dapat menandakan penuaan dini dan penurunan fungsi organ.

Halaman:

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau