Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Uji Coba Makan Bergizi di Yogyakarta, Siswa Dapat Lauk Daging Sapi dan Susu Fortifikasi

Kompas.com - 13/11/2024, 20:00 WIB
Elizabeth Ayudya Ratna Rininta

Penulis

SLEMAN, KOMPAS.com - Uji coba program Makan Bergizi Gratis (MBG) diselenggarakan di beberapa daerah di Indonesia, salah satunya di Kabupaten Bantul dan Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta. Proyek percontohan MBG ini rencananya berlangsung selama tiga bulan dan melibatkan sekitar 2.000 siswa PAUD, TK, dan SD di Kabupaten Bantul dan Sleman.

Uji coba program makan bergizi kali ini digagas oleh PT Sarihusada Generasi Mahardhika (SGM) dan Indonesia Food Security Review (IFSR), dengan menggandeng Yayasan Pembangunan Citra Insan Indonesia (YPCII) serta UMB Boga dengan mengusung tema Makan Bergizi Generasi Maju.

Baca juga: Pakar: Makan Bergizi Gratis Sebaiknya Sesuai Pedoman Isi Piringku

Uji coba Makan Bergizi Generasi Maju berfokus pada empat pilar utama, yaitu penyediaan makanan bergizi yang diengkapi dengan susu bubuk fortifikasi dengan kombinasi unik zat besi dan vitamin C, edukasi gizi seimbang dan Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS), mendukung konsep zero waste dengan penyediaan alat pengolahan sampah, sekaligus pelatihan, dan pengukuran dampak sosio-ekonomi bagi masyarakat.

Vera Galuh Sugianto,  VP General Secretary PT Sarihusada Generasi Mahardika berbincang dengan siswi SD Ambarketawang 1 salah satu penerima manfaat Program Uji Coba Makan Bergizi Generasi MajuBanyu Communication Vera Galuh Sugianto, VP General Secretary PT Sarihusada Generasi Mahardika berbincang dengan siswi SD Ambarketawang 1 salah satu penerima manfaat Program Uji Coba Makan Bergizi Generasi Maju

Adapun peluncuran uji coba program Makan Bergizi Generasi Maju dilakukan di SD Muhammadiyah Ambarketawang 1, Sleman, DIY, Rabu (13/11/2024). Dalam acara tersebut, siswa-siswi mendapat satu porsi makanan bergizi, meliputi nasi sebagai sumber karbohidrat, asupan protein dari telur puyuh goreng dan daging sapi, dilengkapi sayur dan buah-buahan. Anak-anak tampak antusias menikmati seporsi makanan yang sudah disiapkan.

Selain makan siang, murid di SD Muhammadiyah Ambarketawang 1 juga mendapat segelas susu hangat setiap harinya. Hal yang menarik, susu diberikan kepada siswa-siswi bukan dalam kemasan, melainkan dengan gelas berbahan stainless steel yang dicuci atau distreriilisasi untuk digunakan kembali.

Ayi Suryatiani, guru SD Muhammadiyah Ambarketawang 2 mengatakan, uji coba program makan bergizi memberi banyak manfaat kepada para murid, di antaranya mengenalkan beragam varian makanan, baik itu asupan protein, lemak, karbohidrat, dan aneka buah dan sayur.

Manfaat lain yaitu mengajarkan anak untuk menerapkan PHBS, termasuk cuci tangan sebelum dan sesudah makan, memilah sisa makanan untuk dikumpulkan dan dimasukkan ke lodong sisa dapur (LOSIDA).

Baca juga: Kesiapan Pemerintah untuk Wujudkan Program Makan Bergizi Gratis 2025

Sri Sultan HB X apresiasi uji coba makan bergizi

Gubernur Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY), Sri Sultan Hamengku Buwono X yang diwakili Wakil Kepala Dinas Dikpora DIY, Drs. Suhirman, M.Pd, menyampaikan apresiasi terkait adanya uji coba makan bergizi. Terlebih, angka stunting di Indonesia masih terbilang tinggi.

"Data menunjukkan Indonesia masih memiliki tantangan serius dalam masalah gizi. Berdasarkan survei SSGI (Survei Status Gizi Indonesia), angka prevalensi stunting di Indonesia masih berada di kisaran 21, 6 persen di tahun 2022 dan di tahun 2023 21,5 persen. Percepatan penurunan angka stunting ini sebagai upaya perbaikan status gizi nasional," kata Suhirman.

Ia menambahkan, penyediaan akses pangan bergizi yang merata sesuai misi pemerintah harus melibatkan kolaborasi pemangku kepentingan. Dan harapannya program makan bergizi ini sekaligus bisa meningkatkan kualitas sumber daya manusia (SDM) di Indonesia.

Program makan bergizi gerakkan seluruh elemen masyarakat

Kepala Deputi Pengawasan dan Pemantauan Badan Gizi Nasional, Dadang Hendrayudha turut memantau pelaksanaan uji coba program makan bergizi di SD Muhammadiyah Ambarketawang 1, Sleman, DIY, Rabu (13/11/2024).Kompas.com/Elizabeth Ayudya Kepala Deputi Pengawasan dan Pemantauan Badan Gizi Nasional, Dadang Hendrayudha turut memantau pelaksanaan uji coba program makan bergizi di SD Muhammadiyah Ambarketawang 1, Sleman, DIY, Rabu (13/11/2024).

Pada kesempatan yang sama, Kepala Deputi Pengawasan dan Pemantauan Badan Gizi Nasional, Dadang Hendrayudha menyampaikan bahwa uji coba Makan Bergizi Generasi Maju bisa menjadi masukan bagi pelaksanaan program, terkait pemberian gizi yang baik.

Dalam hal ini, Dadang berharap adanya evaluasi mengenai uji coba MBG sehingga ke depannya program ini bisa melibatkan seluruh elemen masyarakat.

"Tolong hasil uji coba ini bisa dibuat laporan tertulis sebagai evaluasi bagi pelaksanaan program, karena ke depannya tidak hanya Badan Gizi Nasional saja, tetapi juga pihak lain, sehinga semuanya terlibat," ujar Dadang Hendrayudha.

Dadang menjelaskan, program MBG bisa mengerakkan banyak pihak untuk terlibat, dari pemerintah, CSR perusahaan, sampai usaha katering UMKM yang mungkin dapat membuka lapangan pekerjaan bagi masyarakat. Mayjen TNI (Purn) Dadang lantas memberi contoh bahwa dalam satu dapaur bisa menyerap 47 orang pekerja.

Menurut Dadang, para peternak dan petani juga dapat merasakan adanya manfaat dari program makan bergizi karena nantinya akan mengutamakan bahan baku lokal.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau