Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Apa yang Mempercepat Penuaan? Kenali 1 Bahan Populer Ini...

Kompas.com - 20/11/2024, 18:00 WIB
Shintaloka Pradita Sicca

Penulis

KOMPAS.com - Gula tambahan adalah bahan populer yang hampir ada di semua olahan makanan dan minuman kekinian.

Namun, tahukah Anda gula tambahan merupakan bahan yang bisa mempercepat penuaan biologis Anda?

Tubuh Anda bisa menua lebih cepat daripada usia kronologis hidup Anda.

Biasa mengonsumsi makanan dan minuman yang mengandung gula tambahan akan mempercepat penuaan tingkat seluler, menurut penelitian yang dipublikasikan di JAMA Network Open.

Baca terus artikel ini untuk mengetahui lebih lanjut tentang pengaruh gula tambahan dan penuaan yang cepat.

Baca juga: Berapa Konsumsi Gula yang Bisa Dinikmati Penderita Diabetes? Ini Ulasannya...

Apa itu penuaan biologis?

Proses penuaan biologis Anda bisa berlangsung lebih cepat daripada usia kronologis Anda.

Mengutip Very Well Health, usia biologis mengacu pada usia sel dan jaringan berdasarkan bukti fisiologis.

Jika Anda sangat sehat dan bugar untuk seusia Anda, usia biologis Anda mungkin lebih muda daripada usia kronologis Anda.

Dengan kata lain, proses penuaan biologis Anda lebih lambat daripada lamanya waktu Anda hidup.

Jika Anda kurang gerak, sakit kronis, atau dalam kondisi fisik yang buruk, usia biologis Anda mungkin lebih tua.

Ini artinya proses penuaan biologis Anda lebih cepat daripada ulang tahun Anda.

Baca juga: Penderita Diabetes Konsumsi Gula Berlebihan, Apa yang Akan Terjadi?

Kenapa gula tambahan mempercepat penuaan biologis Anda?

Mengutip Health, Dorothy Chiu, PhD, seorang peneliti di Osher Center for Integrative Health di University of California San Francisco mengatakan bahwa gula adalah agen inflamasi (peradangan), sekaligus penyebab stres oksidatif dalam tubuh.

Stres oksidatif terjadi ketika jumlah radikal bebas melebihi antioksidan dalam tubuh. Kondisi ini merupakan penyebab dari kerusakan sel.

Stres oksidatif yang terjadi bersama dengan peradangan dapat mempercepat penuaan biologis.

Faktanya, makan dan minum terlalu banyak gula tambahan (umum ditemukan dalam makanan dan minuman ultra proses) menyebabkan masalah kesehatan, seperti obesitas dan diabetes tipe 2.

Baca juga: Setelah Konsumsi Gula Berlebihan, Apa yang Harus Dilakukan Penderita Diabetes?

Perlu diketahui bahwa diabetes adalah mother of all diseases, seperti yang dikutip dari Kementerian Kesehatan (Kemenkes) RI.

Penyakit yang bisa berkembang akibat diabetes, meliputi penyakit jantung, stroke, gagal ginjal, dan berbagai kerusakan jaringan serta organ tubuh lainnya.

Sayangnya, banyak orang yang masih terbiasa untuk konsumsi gula tambahan berlebihan.

Data kemenkes juga menunjukkan bahwa 28,7 persen masyarakat indonesia mengkonsumsi gula, garam, dan lemak (GGL) melebih batas yang dianjurkan.

berdasarkan hasil Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas) 2018, sebanyak 61,27 persen penduduk usia 3 tahun ke atas di Indonesia mengonsumsi minuman manis lebih dari 1 kali per hari.

Lalu, sebanyak 30,22 persen orang mengonsumsi minuman manis sebanyak 1-6 kali per minggu.

Sementara, hanya 8,51 persen orang mengonsumsi minuman manis kurang dari 3 kali per bulan.

Baca juga: Tantangan 30 Hari Tanpa Konsumsi Gula Tambahan, Apa yang Terjadi?

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau