Pemerintah telah mendistribusikan alat diagnostik canggih seperti digital pathology dan flow cytometry ke rumah sakit di 514 kabupaten/kota, SPECT-CT ke rumah sakit di 34 provinsi, serta PET CT Scan ke 16 rumah sakit vertikal Kemenkes.
“Itulah inisiatif pemerintah untuk meningkatkan kemampuan sektor kesehatan dalam melakukan skrining dan diagnostik kanker khususnya kanker darah,” terang Menkes.
Baca juga: Kemenkes Dekati 3 Kandidat Vaksin TBC dari Negara Berbeda
Dalam hal pengobatan kanker, Menkes mengatakan, pemerintah mendorong semua rumah sakit untuk menerapkan pendekatan multidisiplin dalam menangani kanker.
Dari sisi infrastruktur, mulai tahun depan, pemerintah juga akan mendistribusikan cytotoxic drug safety cabinet untuk kemoterapi ke 514 kabupaten/kota, serta radiotherapy dan linear accelerator (LINAC) ke 34 provinsi.
Tak hanya itu, Menkes mendorong semua rumah sakit untuk mengadopsi metode pengobatan kanker yang lebih maju (advance) guna mempercepat kesembuhan pasien.
Melalui strategi ini, Menkes berambisi dapat menurunkan angka kematian akibat kanker dan meningkatkan kualitas hidup pasien di Indonesia.
Harapannya, dengan deteksi dini yang lebih masif, alat deteksi yang lebih baik, serta pengobatan yang lebih advance, Indonesia dapat menjadi negara yang lebih siap dalam menghadapi tantangan kanker, baik saat ini maupun di masa depan.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.