Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Gangguan Mental Jadi Pemicu Utama Tindakan Ekstrem pada Remaja

Kompas.com - 03/12/2024, 06:00 WIB
Elizabeth Ayudya Ratna Rininta

Penulis

KOMPAS.com - Kasus kekerasan yang dilakukan remaja belakangan ini kembali menjadi sorotan. Seorang psikolog klinis, A. Kasandra Putranto, mengungkapkan bahwa gangguan kesehatan mental menjadi salah satu faktor utama yang mendorong remaja melakukan tindakan ekstrem.

"Tidak hanya gangguan mental, masalah keluarga dan tekanan sosial juga turut berperan besar," ujar Kasandra seperti ditulis Antara, Senin (2/12/2024).

Kasandra menjelaskan bahwa individu dengan gangguan mental emosional, kepribadian, atau jiwa cenderung lebih impulsif dan sulit mengendalikan emosi. Hal ini dapat memicu perilaku agresif, bahkan hingga tindakan kekerasan.

Selain faktor internal, lingkungan keluarga yang tidak sehat juga menjadi pemicu utama. Kekerasan dalam rumah tangga, misalnya, dapat meninggalkan trauma mendalam pada anak dan berpotensi memicu perilaku agresif di kemudian hari.

"Anak-anak yang tumbuh dalam lingkungan yang penuh kekerasan cenderung kesulitan mengelola emosi dan lebih mudah mengalami depresi," imbuh Kasandra.

Tekanan dari teman sebaya, masalah akademik, dan paparan konten kekerasan di media juga turut memperburuk situasi. Stres yang berkepanjangan tanpa penanganan yang tepat dapat mendorong remaja untuk mencari pelampiasan dengan cara yang destruktif.

"Media memang bukan satu-satunya penyebab, namun kombinasi antara faktor internal dan eksternal dapat meningkatkan risiko terjadinya tindakan kekerasan," tegas Kasandra.

Kasandra menekankan pentingnya deteksi dini terhadap tanda-tanda gangguan mental pada remaja. Dengan penanganan yang tepat, diharapkan dapat mencegah terjadinya tindakan kekerasan yang lebih serius.

"Orang tua, guru, dan lingkungan sekitar perlu lebih peka terhadap perubahan perilaku remaja. Jika ada tanda-tanda yang mengkhawatirkan, segera konsultasikan dengan ahli," pungkasnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau