KOMPAS.com – Angka kejadian penyakit campak di Indonesia pada 2023 meningkat secara signifikan dibandingkan 2022 dari 7.704 kasus menjadi 18.063 kasus atau sekitar 134 persen.
Kesenjangan imunitas ditengarai menjadi salah satu sebab.
Pemberian vaksin measles, mumps, dan rubella (MMR) menjadi penting, guna mencegah penyakit menular seperti campak, gondongan dan rubella, serta melindungi individu dari risiko komplikasi serius yang dapat terjadi.
Baca juga: Cegah Gondongan, IDAI Minta Kemenkes Masifkan Vaksin MMR-Varicella
Vaksinolog yang juga Dokter Spesialis Penyakit Dalam, dr. Dirga Sakti Rambe, M.Sc,
Sp.PD, mengungkapkan, pemberian vaksin MMR bukan hanya penting bagi anak-anak, tapi juga orang dewasa yang belum mendapatkan vaksinasi lengkap atau memiliki kekebalan yang rendah terhadap penyakit tersebut.
"Bagi mereka yang berencana melakukan perjalanan ke luar negeri misalnya. Pemberian vaksin MMR menjadi langkah pencegahan penting, mengingat tingginya risiko terpapar virus di berbagai negara tujuan. Ditambah lagi pergantian musim dan perubahan cuaca saat bepergian ke luar negeri dapat melemahkan sistem kekebalan tubuh,” ujar Dirga, dalam rilis yang diterima, Selasa (10/12/2024).
Campak, gondongan, dan rubella merupakan penyakit menular yang disebabkan oleh virus
dan dapat menyebabkan berbagai komplikasi serius.
Campak dapat menyebabkan komplikasi yang serius pada pasien yang memiliki daya tahan tubuh rendah seperti diare, radang paru (pneumonia), radang otak (ensefalitis), kebutaan, gizi buruk dan bahkan kematian.
Sementara infeksi rubella pada wanita hamil dapat menyebabkan keguguran atau kelainan pada janin.
Sedangkan penyakit gondongan, jika tidak ditangani dengan baik dapat memicu komplikasi
pada pengidapnya, seperti penyebaran infeksi virus pada otak hingga kehilangan
pendengaran. Untungnya, ketiga penyakit ini dapat dicegah, salah satunya melalui vaksinasi.
Tak hanya di Indonesia, kata Dirga, campak masih menjadi penyakit yang kerap ditemukan di berbagai bagian dunia, termasuk Eropa, Timur Tengah, Asia, dan Afrika.
Setiap tahun, diperkirakan 128.000 orang meninggal karena campak. Banyak negara dan tujuan wisata populer telah mengalami wabah campak dalam beberapa tahun terakhir, termasuk Inggris, India, Thailand, Vietnam, Jepang, Ukraina, Filipina, dan lain-lain.
“Bagi masyarakat yang berencana bepergian ke luar negeri, sebaiknya mendapatkan vaksin MMR minimal 2 minggu sebelum keberangkatan,” ujar Dirga.
Baca juga: Penyakit Gondongan Bisa Dicegah dengan Vaksin MMR
Perhimpunan Dokter Spesialis Penyakit Dalam Indonesia (PAPDI) merekomendasikan
pemberian vaksin MMR untuk dewasa usia 19-59 tahun dengan 2 dosis jika belum pernah
menerima vaksin pada masa kanak-kanak, atau 1 dosis jika sudah pernah menerima
sebelumnya.
Individu yang telah mendapatkan vaksin MMR sesuai jadwal, umumnya dianggap terlindungi
dari campak dan rubella dalam jangka panjang.
Sementara untuk gondongan, jika terjadi wabah, dosis tambahan mungkin diperlukan untuk memberikan perlindungan pada individu yang berisiko.
“Tak kalah penting, bagi pasangan yang akan menikah, pemberian vaksin MMR dapat
mencegah infeksi yang dapat mempengaruhi kesehatan janin kelak," ujarnya.
Vaksinasi rubella sangat penting bagi wanita usia subur, terutama sebelum memasuki masa kehamilan. Sebab, infeksi rubella selama kehamilan dapat menyebabkan Congenital Rubella Syndrome (CRS), yang menyebabkan cacat lahir pada bayi seperti tuli, katarak, hingga masalah jantung.
"Karenanya, pasangan yang akan melangsungkan pernikahan sebaiknya memeriksakan diri ke dokter dan mendapatkan perlindungan yang dibutuhkan, salah satunya vaksinasi MMR,” tutup ujar Dirga.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.