Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Apakah Herpes Zoster Itu Berbahaya? Ini Faktanya...

Kompas.com - 18/12/2024, 16:00 WIB
Elizabeth Ayudya Ratna Rininta

Penulis

KOMPAS.com - Herpes zoster yang juga dikenal sebagai cacar ular atau cacar api adalah penyakit kulit yang mengakibatkan ruam atau bintil, rasa gatal, dan nyeri. Lantas, apakah herpes zoster itu berbahaya?

Herpes zoster tak hanya menyebabkan ketidaknyamanan di kulit, masalah ini ternyata bisa menyebabkan komplikasi yang serius, seperti infeksi paru (pneumonia), peradangan otak, dan risiko kematian.

Untuk lebih jelasnya, berikut fakta mengenai gejala herpes zoster dan pencegahannya.

Baca juga: Apa Penyebab Penyakit Herpes Genital? Ini Penjelasannya...

Apakah herpes zoster itu berbahaya?

Herpes zoster disebabkan oleh virus Varicella-zoster (VZV), yang sama dengan virus penyebab cacar air.

Dikutip dari Verywell Health, herpes zoster umumnya dapat berlangsung selama 3-5 minggu. Fase pertama herpes ditandai dengan kelehan, demam, nyeri, kesemutan, dan pegal-pegal pada satu sisi tubuh.

Beberapa hari kemudian, ruam akan muncul di satu sisi tubuh. Ruam kemudian berubah menjadi vesikel atau lepuh kecil berisi cairan yang disertai rasa nyeri atau sakit.

Dalam beberapa hari, bintil herpes akan pecah dan mengering. Kemudian krusta akan lepas dengan sendirinya. Dalam hal ini, demam biasanya akan turun atau suhu tubuh kembali normal. Rasa nyeri dan pegal pun perlahan hilang.

Walapun biasanya sembuh dalam 2-4 minggu, herpes zoster bisa menimbulkan komplikasi serius.

Apabila ruam muncul di area sekitar mata, penyakit ini dapat menyebabkan kehilangan penglihatan. Komplikasi lain meliputi infeksi paru (pneumonia), gangguan pendengaran, inflamasi otak, hingga risiko kematian dalam kasus tertentu.

Baca juga: Kenali Penyakit Herpes di Bibir: Penyebab, Gejala, dan Cara Pengobatan

Untuk itu, penderita herpes zoster sebaiknya melakukan konsultasi ke dokter agar kondisinya segera pulih dan terhindar dari komplikasi berbahaya.

Pasien bisa mengonsumsi obat antivirus untuk mempercepat penyembuhan dan mengurangi keparahan gejala. Kemudian, bisa dengan obat penghilang rasa sakit seperti paracetamol atau ibuprofen.

Krim atau salep yang mengandung capsaicin atau lidokain juga dapat membantu mengurangi rasa gatal dan nyeri.

Pastikan juga untuk istirahat cukup dan menjaga kulit tetap bersih.

Bagaimana cara mencegah herpes zoster?

Disarikan dari Mayo Clinic dan Healthline, berikut beberapa langkah untuk mencegah penularan atau penyebaran herpes zoster:

  • Vaksinasi

Vaksinasi adalah cara paling efektif untuk mencegah herpes zoster. Vaksin direkomendasikan untuk orang dewasa usia 50 tahun ke atas atau yang pernah terkena cacar air.

  • Menjaga kekebalan tubuh

Menjaga kekebalan tubuh juga penting untuk menghindari penularan cacar api. Anda dianjurkan mengonsumsi makanan bergizi, tidur cukup 7-9 jam per malam, mengelola stres, dan rutin berolahraga.

Baca juga: 5 Gejala Awal Digigit Tomcat, Beda dari Gejala Herpes Kulit

  • Hindari kontak dengan penderita

Hindari kontak langsung dengan ruam aktif untuk mencegah penularan. Jangan menyentuh ruam penderita dan gunakan alat pelindung jika merawat pasien.

Pastikan pula untuk rutin mencuci tangan dan selalu menerapkan perilaku hidup bersih dan sehat.

Bagi yang memiliki faktor risiko tinggi, seperti usia lanjut atau penyakit yang melemahkan imun, konsultasikan dengan dokter untuk langkah pencegahan tambahan.

Selain itu, lindungi diri dari infeksi lain dengan vaksinasi rutin seperti influenza dan pneumonia.

Pencegahan herpes zoster membutuhkan perhatian pada kesehatan umum dan penghindaran risiko penularan. Konsultasikan dengan dokter untuk perlindungan yang lebih optimal.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau