KOMPAS.com — Di tengah kekhawatiran internasional terkait potensi pandemi, tingkat infeksi human metapneumovirus (HMPV) di wilayah utara China sedang menurun.
Demikian disampaikan seorang pejabat kesehatan China, Minggu (12/1/2024), seperti ditulis Associated Press (AP).
Baca juga: Fakta-fakta HMPV: Penemuan Kasus, Penularan, Gejala, Pencegahan, dan Pengobatan
HMPV, yang termasuk dalam keluarga yang sama dengan respiratory syncytial virus, menyebabkan gejala flu atau pilek seperti demam, batuk, dan hidung tersumbat.
Virus ini dapat menyebabkan gejala seperti demam, batuk, dan hidung tersumbat, yang umumnya sembuh tanpa perawatan khusus. Namun, pada anak-anak, lansia, dan orang dengan imunitas rendah, virus ini bisa menyebabkan infeksi saluran pernapasan bawah.
“Human metapneumovirus bukanlah virus baru dan telah ada di antara manusia selama puluhan tahun,” ujar Wang Liping, peneliti di Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit China, dalam konferensi pers yang diadakan oleh Komisi Kesehatan Nasional China.
Menurut Wang, peningkatan kasus virus ini dalam beberapa tahun terakhir disebabkan oleh kemajuan teknologi deteksi. Virus ini sendiri pertama kali diidentifikasi di Belanda pada 2001.
“Angka positif deteksi human metapneumovirus saat ini sedang berfluktuasi. Di wilayah utara, tingkat positifnya terus menurun, begitu pula kasus positif di antara pasien berusia 14 tahun ke bawah,” jelas Wang.
Baca juga: WHO: Peningkatan Kasus HMPV di Musim Dingin Hal Biasa
Kekhawatiran meningkat dalam beberapa hari terakhir terkait lonjakan kasus HMPV di wilayah utara China, setelah foto rumah sakit penuh dengan pasien bermasker beredar di internet.
Namun, Organisasi Kesehatan Dunia (World Health Organization/WHO) menyatakan belum menerima laporan tentang wabah luar biasa baik di China maupun di negara lain.
Para ahli menjelaskan bahwa HMPV berbeda dengan Covid-19 karena virus ini telah ada selama beberapa dekade, sehingga sebagian besar orang memiliki kekebalan alami terhadapnya. Bahkan, sebagian besar anak-anak telah terinfeksi virus ini sebelum usia 5 tahun.
Wang menegaskan bahwa penyakit pernapasan yang tengah menyebar di China saat ini disebabkan oleh patogen yang sudah dikenal, dan tidak ada penyakit menular baru yang muncul.
Wakil Direktur Departemen Respons Darurat Medis Komisi Kesehatan Nasional Gao Xinqiang mengatakan, jumlah pasien di klinik demam dan instalasi gawat darurat di seluruh negeri memang mengalami peningkatan, tetapi masih lebih rendah dibandingkan periode yang sama tahun lalu.
“Sumber daya medis tersedia dengan cukup,” ujar Gao.
Baca juga: IDI: Gejala HMPV Mirip Flu Biasa, Masyarakat Tidak Perlu Panik
Juru Bicara Hu Qiangqiang mengatakan, Komisi Kesehatan Nasional memperkirakan kasus flu di seluruh China akan menurun secara bertahap pada pertengahan hingga akhir Januari.
Saat ini, belum ada vaksin atau obat untuk HMPV. Para ahli menyarankan masyarakat untuk mengambil langkah pencegahan, seperti mencuci tangan secara rutin, menghindari tempat ramai jika memungkinkan, dan menggunakan masker di lokasi dengan kerumunan.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.