Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 15/01/2025, 09:08 WIB
Lusia Kus Anna

Editor

Sumber

 

KOMPAS.com - Ketidaksuburan atau infertilitas merupakan masalah umum yang dialami oleh 19 persen pasangan usia subur.

Pada sebagian orang, ketidaksuburan ini terjadi tanpa tanda-tanda fisik, namun pada kasus lain, terdapat indikator utama yang menunjukkan proses pembuahan akan sulit.

Secara klinis, infertilitas didefinisikan sebagai ketidakmampuan untuk hamil setelah satu tahun berhubungan seksual tanpa alat kontrasepsi.

Jika kamu dan pasangan ingin melakukan program kehamilan, penting untuk mengenali apa saja masalah kesuburan yang perlu diwaspadai sehingga dapat dilakukan penanganan yang tepat.

Baca juga: Pengaruh Rajin Olahraga pada Kesuburan

Berikut adalah beberapa tanda-tanda infertilitas potensial yang perlu diwaspadai.

1. Siklus haid tidak teratur
Memiliki siklus haid setiap 21-35 hari setiap bulan merupakan tanda proses ovulasi berjalan lancar. Sebaliknya, jika menstruasi tidak teratur, ini bisa jadi merupakan tanda ketidaksuburan.

Meskipun kamu baru mencoba untuk hamil tetap diperlukan pemeriksaan dokter jika selama ini menstruasi tidak teratur.

“Perempuan dengan periode menstruasi tidak teratur atau pun tidak menstruasi harus diperiksa lebih awal. Ini bisa jadi pertanda bahwa sel telur tidak dilepaskan setiap bulannya, sehingga menyulitkan pembuahan," kata pakar bayi tabung Dr.Jill Attaman.

Menstruasi tak teratur dapat terjadi karena berbagai alasan, antara lain sindrom ovarium polikistik (PCOS), sinyal hormon abnormal, penipisan sel telur, atau faktor hormonal lainnya.

Baca juga: Siklus Haid Teratur tapi Susah Hamil, Apa Pemicunya?

2. Haid sangat banyak atau tidak sama sekali
Sama seperti haid yang tidak teratur, perempuan yang tidak mengalami menstruasi juga akan sulit hamil karena ovulasi tidak dapat diprediksi.

“Perempuan yang mengalami menstruasi berat mungkin memiliki masalah lain seperti fibroid rahim atau polip yang dapat menyulitkan kehamilan untuk tertanam secara normal di rahim,” kata dokter obgyn Sheila Ramgopal.

Meskipun berhenti memakai alat kontrasepsi dapat memengaruhi frekuensi dan beratnya siklus menstruasi pada awalnya, tapi keterlambatan menstruasi selama lebih dari satu atau dua bulan (meski tidak hamil) atau darah haid sangat banyak, segeralah memeriksakan diri ke dokter.

Penting bagi perempuan untuk melakukan skrining demi mengidentifikasi potensi masalah kesehatan, misalnya untuk mendeteksi kanker payudara, kanker serviks, dan organ reproduksi secara umum.SHUTTERSTOCK/ANNAVEL Penting bagi perempuan untuk melakukan skrining demi mengidentifikasi potensi masalah kesehatan, misalnya untuk mendeteksi kanker payudara, kanker serviks, dan organ reproduksi secara umum.

3. Fluktuasi hormonal
Ketidakseimbangan hormon terjadi ketika ada terlalu banyak atau terlalu sedikit hormon tertentu dalam darah. Tergantung pada hormonnya, kadar yang tinggi atau terlalu rendah dapat berdampak buruk pada kesuburan.

Gejala umum fluktuasi hormon biasanya terlihat pada perubahan periode menstruasi, tetapi laki-laki atau perempuan sama-sama bisa mengalami ketidakseimbangan hormon.

Baca juga: 8 Penyebab Gairah Seks Wanita Menurun, ada Stres dan Gangguan Hormon

4. Nyeri panggul
Mengalami nyeri panggul kronis belum tentu berarti adanya infertilitas. Namun nyeri panggul sering kali merupakan bagian dari gangguan yang dapat mempersulit kesuburan. Contohnya termasuk endometriosis, infeksi panggul, fibroid, dan kista ovarium.

Endometriosis bisa menyebabkan infertilitas karena berbagai alasan yang memengaruhi berbagai aspek reproduksi. Selain itu, riwayat infeksi panggul seperti gonore atau klamidia juga dapat merusak tuba falopi," kata dr.Attaman.

5. Keguguran berulang
Infertilitas biasanya dikaitkan dengan ketidakmampuan untuk hamil. Namun, ibu yang melahirkan dan mengalami keguguran berulang mungkin juga perlu bantuan untuk hamil.

Keguguran bukanlah hal yang jarang terjadi, dialami pada hampir 20 persen kehamilan. Walau begitu, keguguran berulang bukanlah hal yang wajar. Karenanya, jika kamu mengalami dua kali berturut-turut keguguran, periksakan ke dokter.

Baca juga: Ciri-ciri Klamidia pada Wanita yang Bisa Akibatkan Infertilitas

6. Punya masalah berat badan
Jika seseorang kelebihan atau kekurangan berat badan, hal ini dapat memengaruhi kesuburan.

Faktanya, berat badan berperan dalam kadar hormon, yang dapat memengaruhi ovulasi dan jumlah sperma. Terlebih lagi, penelitian menunjukkan bahwa risiko infertilitas tiga kali lebih tinggi pada orang yang obesitas dibandingkan pada orang yang bobotnya normal.

“Studi menunjukkan bahwa meskipun embrio yang terbentuk secara genetik normal, kemungkinan implantasi lebih rendah, dan kemungkinan keguguran lebih tinggi pada wanita obesitas,” kata dr.Lee.

Sementara itu, perempuan yang terlalu kurus juga bisa terganggu ovulasinya sehingga menstruasinya tidak teratur atau absen.

Baca juga: 8 Cara Melancarkan Haid secara Alami dan Aman

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau