Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 17/01/2025, 10:59 WIB
Khairina

Penulis

Sumber Healthline

KOMPAS.com-Pepaya adalah buah tropis yang disukai karena rasa yang lezat dan kandungan nutrisinya yang luar biasa.

Namun, orang sering membuang bijinya dan hanya menikmati daging buahnya yang manis.

Padahal, biji pepaya tidak hanya bisa dimakan, tetapi juga sangat bergizi.

Meskipun demikian, ada beberapa efek samping yang perlu dipertimbangkan sebelum mengonsumsinya.

Baca juga: Apakah Biji Pepaya Aman untuk Ginjal? Berikut Penjelasannya…

Artikel ini mengulas lebih jauh manfaat dan risiko mengonsumsi biji pepaya serta bagaimana dampaknya terhadap kesehatan.

Sangat bernutrisi

Seperti ditulis Healthline, biji pepaya mengandung berbagai mikronutrien penting. Biji pepaya kaya akan polifenol dan flavonoid, dua senyawa yang bertindak sebagai antioksidan untuk membantu menjaga kesehatan.

Antioksidan melawan radikal bebas penyebab penyakit untuk mencegah stres oksidatif dan melindungi dari penyakit kronis.

Selain itu, biji pepaya mengandung sejumlah besar asam lemak tak jenuh tunggal yang sehat, termasuk asam oleat.

Menurut sebuah penelitian pada penderita diabetes tipe 2, diet tinggi asam lemak tak jenuh tunggal dapat menurunkan kadar trigliserida dan kolesterol lipoprotein densitas sangat rendah (VLDL) masing-masing sebesar 19 persen dan 22 persen.

Kaya akan serat

Meningkatkan asupan serat dapat membantu menurunkan tekanan darah dan kadar kolesterol.

Konsumsi serat yang lebih tinggi juga dikaitkan dengan penurunan risiko penyakit jantung, stroke, diabetes, dan obesitas.

Manfaat biji pepaya

Membantu melawan infeksi

Penelitian menunjukkan, biji pepaya dapat membunuh jenis jamur dan parasit tertentu.

Menurut sebuah studi laboratorium, ekstrak biji pepaya efektif melawan tiga jenis jamur, termasuk patogen penyebab infeksi jamur.

Studi kecil lainnya menemukan bahwa eliksir yang dibuat dari biji pepaya kering dan madu jauh lebih efektif membunuh parasit usus dibandingkan dengan plasebo.

Namun, penelitian berskala besar masih diperlukan untuk menentukan bagaimana biji pepaya dapat memengaruhi infeksi jamur dan parasit pada manusia.

Baca juga: Jangan Dibuang, Biji Pepaya Punya Manfaat untuk Kesehatan

Melindungi fungsi ginjal

Ginjal memainkan peran penting dalam kesehatan, berfungsi sebagai penyaring untuk membuang limbah dan kelebihan cairan dari tubuh.

Penelitian menunjukkan bahwa mengonsumsi biji pepaya dapat melindungi dan menjaga kesehatan serta fungsi ginjal.

Sebuah studi pada tikus yang diberi obat untuk memicu toksisitas menunjukkan bahwa ekstrak biji pepaya membantu mencegah kerusakan ginjal.

Biji pepaya juga kaya akan antioksidan, yang dapat mencegah kerusakan oksidatif pada sel  dan melindungi kesehatan ginjal.

Namun, karena penelitian di bidang ini masih terbatas pada studi hewan, diperlukan lebih banyak penelitian berbasis manusia.

Memiliki sifat antikanker

Berkat kandungan nutrisi dan antioksidannya yang luar biasa, beberapa penelitian menunjukkan bahwa biji pepaya memiliki sifat antikanker.

Sebuah studi laboratorium menemukan bahwa ekstrak biji pepaya membantu mengurangi peradangan dan melindungi dari perkembangan kanker.

Penelitian lain menunjukkan bahwa biji pepaya hitam menghambat pertumbuhan sel kanker prostat.

Meskipun hasilnya menjanjikan, diperlukan lebih banyak penelitian untuk mengevaluasi efek biji pepaya terhadap pertumbuhan kanker pada manusia.

Meningkatkan kesehatan pencernaan

Seperti biji lainnya, biji pepaya merupakan sumber serat yang baik.

Penelitian menunjukkan bahwa meningkatkan asupan serat dapat meningkatkan frekuensi buang air besar pada orang yang mengalami sembelit.

Asupan serat yang lebih tinggi juga dapat meningkatkan berbagai aspek lain dari kesehatan pencernaan, seperti melindungi dari penyakit radang usus, meredakan gejala wasir, dan mencegah pembentukan luka di usus.

Selain manfaatnya yang luar biasa, ada juga kekhawatiran bahwa mengonsumsi biji pepaya dalam jumlah tertentu bisa berbahaya bagi kesehatan. Beberapa di antaranya:

Dapat menurunkan kesuburan

Beberapa penelitian pada hewan menunjukkan bahwa biji pepaya dapat mengurangi kesuburan.

Sebagai contoh, sebuah studi menemukan bahwa pemberian dosis tinggi ekstrak biji pepaya pada monyet menyebabkan azoospermia, yaitu kondisi tanpa sperma dalam air mani.

Penelitian pada tikus juga menunjukkan hasil serupa, di mana ekstrak biji pepaya mengurangi jumlah sperma dan motilitas sperma. Namun, perubahan ini kembali normal dalam 45 hari setelah menghentikan pengobatan.

Perlu dicatat bahwa penelitian ini menggunakan dosis biji pepaya yang jauh lebih tinggi daripada yang biasanya dikonsumsi manusia.

Penelitian pada manusia diperlukan untuk melihat bagaimana konsumsi biji pepaya dalam jumlah yang biasa memengaruhi kesuburan.

Dapat berbahaya dalam jumlah besar

Biji pepaya mengandung benzil isothiocyanate, senyawa yang juga ditemukan dalam banyak jenis sayuran cruciferous.

Dalam penelitian laboratorium, senyawa ini dikaitkan dengan berbagai manfaat kesehatan, terutama dalam pencegahan kanker.

Namun, beberapa penelitian menunjukkan bahwa senyawa ini dapat berbahaya dalam jumlah besar.

Misalnya, sebuah penelitian laboratorium menunjukkan bahwa pemberian benzil isothiocyanate langsung pada sel individu menyebabkan kerusakan DNA yang signifikan.

Namun, penelitian pada tikus menunjukkan bahwa pemberian senyawa ini tidak memiliki efek yang sama.

Penelitian lebih lanjut diperlukan untuk memahami efek benzil isothiocyanate dalam porsi biji pepaya pada kesehatan manusia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau