KOMPAS.com - Kadar trigliserida yang tinggi meningkatkan risiko penyakit seperti serangan jantung dan stroke.
Trigliserida merupakan jenis lemak (lipid) yang sangat umum di dalam tubuh, selain kolesterol.
Mengenali tanda-tanda trigliserida tinggi sangat penting, tetapi sering kali kondisi ini tidak menimbulkan gejala.
Namun, Anda mungkin memiliki kadar trigliserida tinggi, jika tekanan darah Anda tinggi, Anda memiliki lemak di sekitar perut, dan kadar gula darah Anda tinggi.
Baca terus artikel ini yang akan mengulas lebih lanjut tentang trigliserida tinggi.
Baca juga: Tanda-tanda Trigliserida Tinggi yang Harus Diwaspadai
Dikutip dari WebMD, trigliserida adalah jenis lipid yang paling umum dalam tubuh manusia.
Trigliserida bisa berasal dari makanan berlemak, seperti mentega dan dari kalori yang tidak terpakai yang disimpan tubuh dalam sel-sel lemak.
Meski begitu, tubuh sebenarnya memerlukan trigliserida ketika tubuh Anda membutuhkan energi. Namun, tidak baik jika berlebihan.
Penelitian secara konsisten mengaitkan kadar trigliserida tinggi dengan penyakit jantung, serangan jantung, dan stroke, terutama pada orang dengan kadar kolesterol HDL (kolesterol baik) yang rendah dan menderita diabetes tipe 2.
Jika Anda menderita diabetes, tekanan darah tinggi (hipertensi), atau hal-hal lain yang membuat Anda lebih mungkin terkena penyakit jantung, Anda kemungkinan memiliki trigliserida tinggi, sehingga dokter akan memeriksanya.
Baca juga: 4 Makanan Penyebab Trigliserida Tinggi yang Perlu Diperhatikan
Dikutip dari Health Grades, kebanyakan orang mengetahui bahwa dirinya memiliki trigliserida tinggi atau sangat tinggi dari tes darah.
Trigliserida diperiksa bersama dengan kolesterol total, kolesterol baik (HDL), dan kolesterol jahat (LDL).
Itu semua adalah lipid dan tes darah gabungan disebut profil lipid.
Merujuk Kementerian Kesehatan (Kemenkes) RI, tingkat kadar trigliserida dibedakan sebagai berikut:
Kadar trigliserida tinggi biasanya tidak menimbulkan gejala apa pun.