Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Tips Mencegah Lonjakan Gula Darah Setelah Makan

Kompas.com - 24/01/2025, 09:06 WIB
Lusia Kus Anna

Editor

Sumber WebMD

KOMPAS.com - Setelah kita makan, terutama yang menu yang mengandung karbohidrat, kadar gula darah secara alami akan meningkat. Lonjakan ini disebut juga dengan peningkatan post-prandial.

Namun, pada pengidap diabetes lonjakan gula darah ini bisa tetap tinggi beberapa jam setelah makan.

Bila kadar gula darah tinggi, pengidap diabetes bisa mengalami gejala seperti kepala pusing yang membuat sulit fokus atau berpikir jernih. Energi juga bisa menurun.

Meski begitu, kadar gula darah yang terlalu rendah juga berbahaya karena bisa menyebabkan pingsan.

Dalam jangka panjang, jika kadar gula darah tetap tinggi, pengidap diabetes menghadapi komplikasi yang serius seperti penyakit jantung, stroke, gagal ginjal, atau masalah lainnya.

Baca juga: Jus Apa yang Bisa Menurunkan Gula Darah Tinggi? Berikut Daftarnya

American Diabetes Association (ADA) merekomendasikan untuk memeriksa kadar gula darah sewaktu, tepat sebelum waktu makan dengan sampel darah dari tusukan jari. Kemudian lakukan lagi satu hingga dua jam setelah makan.

Lakukan ini selama seminggu atau lebih. Catat waktu dan angka gula darah. Catat juga semua yang dapat memengaruhi kadar gula darah, seperti obat-obatan atau olahraga. Dan jangan lupa untuk mencatat apa saja yang dimakan, beserta ukuran porsi dan jumlah karbohidrat.

ADA menyebutkan bahwa tujuan umum adalah kadar gula darah di bawah 180 mg/dL, satu hingga dua jam setelah makan. Namun untuk memastikannya sebaiknya konsultasikan dengan dokter.

Cara mengatasi lonjakan setelah makan

- Konsumsi obat-obatan dan insulin dengan dosis yang tepat bisa sangat membantu mengendalikan kadar gula darah.

Secara umum, untuk mengatasi lonjakan setelah makan, obat yang bekerja cepat dan dalam waktu singkat merupakan pilihan yang lebih baik daripada obat yang bekerja lambat dalam jangka waktu lama.

- Periksa kadar gula darah sebelum makan, dengan begitu kita bisa menyesuaikan porsi agar peningkatannya tidak terlalu tinggi.

- Perhatikan apa yang dimakan. Batasi makanan manis, roti putih, nasi, pasta, dan kentang. Makanan dengan karbohidrat sederhana tersebut cenderung memicu lonjakan gula darah setelah makan.

Baca juga: Apakah Penderita Diabetes Harus Menghindari Karbohidrat?

- Jenis lemak yang diasup juga dapat memengaruhi. Satu penelitian menunjukkan bahwa kita dapat mengendalikan lonjakan gula darah setelah makan jika menghindari makanan yang mengandung banyak mentega dan memilih makanan yang dibuat dengan sedikit minyak.

- Sarapanlah setiap pagi. Sebuah penelitian menunjukkan bahwa penderita diabetes yang tidak sarapan mengalami lonjakan gula darah yang lebih tinggi setelah makan siang dan makan malam.

- Jenis sarapan yang ideal adalah yang kaya protein. Sebuah penelitian kecil menunjukkan bahwa ketika orang makan sarapan 500 kalori yang mengandung 35 persen protein, kadar gula darah mereka setelah makan lebih rendah daripada mereka yang memulai hari dengan makanan tinggi karbohidrat.

- Jalan-jalan setelah makan malam. Ini adalah kebiasaan yang sehat bagi semua orang, tetapi jika kita menderita diabetes, ini juga merupakan cara yang baik untuk membakar glukosa ekstra dari makanan.

Baca juga: Jika Gula Darah Naik, Apa yang Harus Dilakukan? Berikut 10 Daftarnya…

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau