Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pemeran Kang Gobang Meninggal: Muntah-muntah Bisa Jadi Gejala 'Angin Duduk'

Kompas.com - 09/02/2025, 11:00 WIB
Shintaloka Pradita Sicca

Penulis

KOMPAS.com - Ari Jamasari, pemeran Kang Gobang dalam serial TV populer "Preman Pensiun, meninggal dunia pada Jumat (7/2/2025).

Rekan sesama pemain, Andra Manihot yang berperan sebagai Dikdik, mengungkapkan bahwa pemeran Kang Gobang meninggal diduga karena 'angin duduk'.

Belum ada keterangan medis secara resmi mengenai penyebab kematiannya.

Baca juga: Apa Perbedaan Gejala Angin Duduk dan Serangan Jantung?

Andra menceritakan, Ari Jamasari meninggal sesaat setelah terbangun dari tidur dan muntah-muntah.

Ari Jamasari meninggal pada pukul 02.30 WIB di Bandung.

'Angin duduk' yang dikenal oleh masyarakat awam merujuk pada istilah medis yang bernama angina pectoris atau angina stabil.

Angin duduk bisa menimbulkan beberapa gejala. Muntah-muntah hanya salah satu gejala angin duduk yang mungkin muncul.

Berikut artikel ini akan mengulas lebih lanjut tentang gejala angin duduk.

Baca juga: Perbedaan Angin Duduk dan Serangan Jantung

Apakah muntah bisa jadi gejala angin duduk?

Dikutip dari American Heart Association, angina adalah nyeri dada atau rasa tidak nyaman akibat otot jantung tidak mendapatkan cukup darah kaya oksigen.

Angina stabil atau 'angin duduk' biasanya terjadi selama aktivitas fisik atau saat Anda sedang dilanda emosi yang kuat.

Gejala angin duduk yang utama adalah nyeri dada atau rasa tidak nyaman di dada.

Rasa itu digambarkan sebagai rasa tertekan atau terbakar di dada.

Namun, nyeri dada bisa terasa seperti perut kembung atau gangguan pencernaan.

Jadi, gejala angin duduk bisa juga disertai dengan muntah-muntah.

Gejala angin duduk lainnya meliputi:

  • Nyeri yang menjalar ke bahu atau lengan kiri
  • Sesak napas
  • Pusing
  • Mual
  • Kelelahan

Baca juga: Siapa yang Berisiko Alami Angina Pectoris alias Angin Duduk?

Mual atau sakit perut biasanya terjadi sebelum penderitanya muntah-muntah.

Mengalami nyeri dada dan muntah-muntah sebenarnya bisa terkait dengan beberapa kondisi jantung, seperti yang dikutip dari Healthline.

Tidak hanya gejala angin duduk, nyeri dada dan muntah-muntah bisa juga menandakan serangan jantung dan kardiomiopati iskemik.

Oleh karena itu, muntah-muntah tidak bisa diaggap sepele, apalagi jika diikuti dengan nyeri dada.

Muntah parah saja yang tidak kunjung mereda dalam dua hari juga merupakan kondisi yang perlu pemeriksaan medis segera.

Jika Anda mengalami nyeri dada dan muntah-muntah, dokter akan memulai dengan melakukan pemeriksaan fisik.

Dokter juga akan meninjau riwayat medis Anda dan menanyakan gejala tambahan yang mungkin Anda alami.

Tes yang dapat dilakukan untuk membantu mendiagnosis penyebab nyeri dada dan muntah-muntah meliputi rontgen dada dan elektrokardiogram.

Baca juga: Apakah Angin Duduk Berbahaya? Ini Ulasannya...

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau