Meskipun sebagian besar kasus GBS di seluruh dunia berasal dari unggas yang kurang matang di masak, penyakit ini juga dapat menyebar melalui air, mirip dengan kolera atau salmonella, kata para ahli.
Air terkontaminasi yang digunakan untuk mencuci atau menyiapkan jajanan kaki lima memudahkan bakteri menyebar.
Di negara-negara dengan tingkat kebersihan yang baik, lebih sedikit kasus GBS yang terkait dengan Campylobacter. Biasanya infeksi saluran pernafasan menjadi penyebab utama, kata para ahli. Ada juga pemicu lain. Pada tahun 2015 Brasil melaporkan sekelompok kasus GBS yang terkait dengan virus Zika.
“Campylobacter merupakan penyakit endemik dengan ratusan ribu kasus yang terjadi sepanjang waktu. Bakteri ini selalu ada di lingkungan,” kata Hugh Willison, seorang profesor neurologi di Universitas Glasgow.
Namun, ia mengatakan tidak mudah untuk mengembangkan GBS. Ada strain spesifik campylobacter, yang memiliki lapisan luar berlapis gula, dan dalam kasus yang jarang terjadi, struktur molekulnya cocok dengan lapisan sel saraf manusia.
Baca juga: Mengenal Penyakit Langka Stiff-Person Syndrome yang Diderita Celine Dion
Ketika sistem kekebalan tubuh pasien menyerang bakteri, sistem kekebalan tubuh mungkin juga menyerang saraf – sebuah proses yang disebut mimikri molekuler – yang menyebabkan GBS. Namun, sebagian kecil strain campylobacter mempunyai lapisan seperti saraf.
Kebanyakan ahli memperkirakan bahwa sekitar satu dari 100 strain Campylobacter membawa risiko GBS, dan satu dari 100 orang yang terinfeksi strain tersebut berkembang menjadi GBS, sehingga risiko keseluruhannya kira-kira satu dari 10.000.
Hal ini menciptakan apa yang Prof Willison gambarkan sebagai “roulette imunologis Rusia”, yang memicu “tsunami neurologis akut” yang melanda sistem saraf tepi.
Ketika respons imun mereda, serangan akan berkurang, namun tubuh masih memerlukan waktu dan perawatan medis untuk memperbaiki kerusakan.
Baca juga: Pasca-kematian Barbie Hsu, Permintaan Vaksin Flu di Taiwan Melonjak
Diagnosisnya sulit
Yang memperburuk keadaan adalah tidak ada obat untuk GBS. Pada GBS, tubuh memproduksi antibodi terhadap campylobacter, yang kemudian menyerang saraf.
Untuk pengobatan dokter akan menggunakan "pertukaran plasma", suatu proses yang menyaring darah untuk menghilangkan antibodi berbahaya, bersama dengan imunoglobulin intravena (IVIG), antibodi terapeutik yang berasal dari darah normal, untuk membantu mengurangi keparahan penyakit.
Tantangan lainnya adalah tidak ada tes tunggal untuk mendiagnosis GBS. Diagnosisnya terutama didasarkan pada gambaran klinis. Penyakit ini muncul dengan gejala utama kelumpuhan, gejala yang juga bisa disebabkan oleh polio, virus, atau penyakit saraf langka.
Baca juga: Perbedaan Lumpuh TBC Tulang dengan Polio yang Perlu Diketahui
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.