KOMPAS.com - Gejala gula darah tinggi bisa muncul dalam beragam bentuk.
Gula darah tinggi atau disebut juga sebagai hiperglikemia adalah kondisi yang kerap dialami oleh penderita diabetes tipe 1 dan tipe 2.
Mengutip WebMD, hiperglikemia bisa terjadi ketika kadar gula darah puasa penderita diabetes mencapai lebih dari 130 miligram per desiliter (mg/dl).
Baca juga: Apa Makanan yang Menyebabkan Gula Darah Tinggi? Ini Daftarnya...
Bisa juga dengan kadar gula darah lebih tinggi dari 180 mg/dl setelah 2 jam makan.
Orang tanpa diabetes jarang memiliki kadar gula darah lebih dari 140 mg/dl setelah makan.
Jika hal itu terjadi terus-menerus atau sering, gula dalam darah yang tinggi bisa menyebabkan kerusakan pada saraf, pembuluh darah, dan organ tubuh.
Jadi, sangat penting memerhatikan gejala hiperglikemia untuk mencegah masalah lebih serius.
Lalu, apa gejala gula darah tinggi? Itu akan diulas berikut ini.
Baca juga: Apa Saja yang Dirasakan Ketika Gula Darah Tinggi? Ini Gejalanya...
Dikutip dari Cleveland Clinic, gejala hiperglikemia bisa dimulai dengan munculnya hal ini:
Jika gula darah tinggi tidak segera diatasi atau berlangsung terus-menerus gejalanya akan berkembang.
Gejala gula darah tinggi jangka panjang bisa meliputi:
Anda tidak boleh menunda periksa ke dokter, jika Anda atau anak Anda mengalami gejala-gejala di atas.
Baca juga: 5 Sayuran Ini Bantu Menurunkan Gula Darah Tinggi, Apa Saja?
Jika hiperglikemia tidak diobati juga, kondisi ini bisa berkembang menjadi ketoasidosis.
Itu terjadi di mana tubuh kekurangan hormon insulin dan jumlah keton sangat tinggi yang menyebabkan darah menjadi asam.
Kondisi ini merupakan situasi darurat yang dapat menyebabkan koma atau kematian.
Baca juga: Solidaritas Pemain Bajaj Bajuri Kuat, Rieke Diah Pitaloka Pastikan Anak Fanny Fadillah Tetap Sekolah