Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Rambut Rontok Bisa Jadi Gejala Gula Darah Tinggi

Kompas.com - 26/03/2025, 12:00 WIB
Lusia Kus Anna

Editor

KOMPAS.com - Diabetes dapat memengaruhi setiap bagian tubuh, termasuk pembuluh darah yang memasok folikel rambut, yang berpotensi menyebabkan rambut rontok berlebihan.

Diabetes juga dikaitkan dengan sejumlah faktor risiko lain yang memengaruhi kesehatan rambut, termasuk kondisi autoimun dan ketidakseimbangan hormon.

"Rambut kita semua mengalami siklus kerontokan alami dan tumbuh kembali, tetapi ada faktor lain yang juga bisa membuat siklus ini terganggu, " kata dokter kulit Samantha Venkatesh.

Di sisi lain, rambut rontok terjadi ketika ada sesuatu yang menghalangi rambut tumbuh. Rambut rontok bisa bersifat sementara atau permanen, dan ada banyak kemungkinan penyebabnya, beberapa di antaranya terkait dengan komplikasi dan pengobatan diabetes.

Baca juga: Bukan Salah Produk, Rambut Rontok Bisa Jadi Tanda Gangguan Kesehatan 

Berikut adalah kondisi diabetes yang bisa menyebabkan rambut mengalami kerontokan:

- Sirkulasi darah yang buruk
Folikel rambut membutuhkan alirah darah yang kaya oksigen agar bisa tumbuh. Kadar gula darah yang tinggi dalam jangka panjang bisa merusak pembuluh darah dan mengurangi suplai oksigen dan nutrisi ke folikel rambut. Efeknya pertumbuhan rambut terganggu dan menyebabkan rontok.

"Jika aliran darah ke kulit kepala berkurang, secara teori akan mengurangi kemampuan rambut untuk tumbuh," kata Venkatesh.

- Autoimun dan diabetes
Orang dengan diabetes tipe 1 sering kali memiliki kondisi autoimun lainnya, seperti alopecia areata serta tiroiditis Hashimoto yang memang dikaitkan dengan kerontokan rambut.

Dalam sebuah penelitian terhadap orang dengan alopecia areata, risiko mereka mengalami pradiabetes 62 persen lebih tinggi. Para peneliti menduga mungkin ada respons peradangan umum dalam tubuh antara kedua kondisi tersebut.

- Obat-obatan diabetes
Beberapa jenis obat untuk mengatasi diabetes, misalnya GLP-1 agonist atau Semaglutide, diketahui memiliki efek samping kerontokan rambut.

Baca juga: Tips Mudik Sehat bagi Pasien Diabetes, Jangan Lupa Persiapan Ini

Menurut Dr.Hannah B Kopelman, seorang dokter spesialis kulit dan bedah restotarif, obat Semaglutide yang lebih dikenal sebagai Ozempiz akan menyebabkan penurunan berat badan yang cepat.

Orang yang mengalami penurunan berat secara drastis memang cenderung mengalami kerontokan rambut. Namun, kondisi itu hanya sementara.

"Ketika tubuh sudah berada dalam kondisi yang lebih sehat, dengan kadar insulin terkontrol, rambutnya kembali tumbuh dan menebal," kata Kopelman.

Selain itu, obat-obatan lain yang diresepkan pada pasien diabetes untuk mengontrol penyakit lain, misalnya hipertensi, kolesterol tinggi, obat tiroid, atau depresi, juga sering menyebabkan kerontokan rambut sementara.

- Gangguan tiroid
Orang dengan diabetes memiliki risiko lebih tinggi terkena hipertiroidisme dan hipotiroidisme. Gangguan tiroid ini sangat terkait dengan kerontokan rambut.

Menurut sebuah penelitian, 33 persen orang dengan hipotiroidisme dan 50 persen orang dengan hipertiroidisme mungkin mengalami kerontokan rambut yang berlebihan.

Baca juga: Mengapa Laju Pertumbuhan Rambut dan Kuku Tiap Orang Berbeda

- Kekurangan zat besi
Kekurangan zat besi dapat secara langsung menyebabkan rambut rontok. Mineral ini berperan dalam produksi hemoglobin, yaitu protein dalam sel darah merah yang menyalurkan oksigen ke sel-sel di seluruh tubuh.

- Sindrom polikistik ovarian (PCOS)
Gangguan hormonal sindrom polikistik ovarian (PCOS) yang biasa memengaruhi wanita usia produktif, juga menyebabkan resistensi insulin yang meningkatkan risiko diabetes. PCOS akan menyebabkan tubuh memproduksi testosteron dalam jumlah tinggi, yang bisa mengakibatkan rambut menipis dan rontok.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Berikan Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
[FULL] Kapolri soal Pantauan Arus Mudik Lebaran 2025: Fatalitas dan Keamanan Lebih Baik dari Tahun
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Verifikasi akun KG Media ID
Verifikasi Akun
Proteksi akunmu dari aktivitas yang tidak kamu lakukan.
199920002001200220032004200520062007200820092010
Data akan digunakan untuk tujuan verifikasi sesuai Kebijakan Data Pribadi KG Media.
Verifikasi Akun Berhasil
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau