KOMPAS.com - Hati memiliki peran penting dalam menjaga keseimbangan fungsi tubuh. Karena itu, penting untuk mengenali sejak dini tanda-tanda yang mungkin menunjukkan adanya gangguan, seperti hepatitis.
Meskipun kerap muncul tanpa gejala khas, hepatitis bisa dikenali lewat sinyal ringan seperti kelelahan, penurunan nafsu makan, atau perubahan warna urine.
Dengan memahami cara penularan dan gejalanya, kita bisa lebih siap menjaga kesehatan hati dan mencegah risiko yang lebih serius.
Hepatitis dapat disebabkan oleh berbagai faktor, mulai dari infeksi virus, konsumsi alkohol berlebih, penggunaan obat-obatan tertentu, hingga penyakit autoimun.
Namun, infeksi virus tetap menjadi penyebab paling umum secara global.
Mengutip Centers for Disease Control and Prevention (CDC) dan World Health Organization (WHO), ada lima jenis utama hepatitis virus, yakni A, B, C, D, dan E, masing-masing dengan cara penularan yang berbeda.
Menular lewat makanan atau air yang terkontaminasi tinja penderita. Penularan juga bisa terjadi melalui kontak erat.
Hepatitis A biasanya bersifat akut dan tidak berkembang menjadi kronis. Vaksinasi menjadi cara pencegahan paling efektif.
Disebabkan oleh kontak dengan cairan tubuh yang terinfeksi, seperti darah, air mani, atau cairan vagina.
Penularan bisa terjadi melalui hubungan seksual, penggunaan jarum suntik bersama, atau dari ibu ke bayi saat melahirkan. HBV bisa menjadi kronis dan menyebabkan komplikasi serius.
Baca juga: WHO Sebut 1 Orang Meninggal Setiap 30 Detik Akibat Hepatitis
Umumnya ditularkan melalui kontak darah, terutama lewat transfusi darah yang tidak aman atau penggunaan jarum suntik bersama.
Tidak ada vaksin untuk HCV, namun pengobatan modern bisa menyembuhkan sebagian besar kasus.
Hanya muncul jika seseorang sudah terinfeksi hepatitis B. HDV memperparah kondisi hati dan meningkatkan risiko kerusakan hati berat. Vaksinasi hepatitis B juga dapat mencegah HDV.
Ditularkan melalui konsumsi air yang tercemar, dan lebih sering ditemukan di daerah dengan sanitasi buruk. Vaksin HEV sudah tersedia di beberapa negara namun belum digunakan secara global.
Baca juga: Apa Beda Hepatitis Akut dan Hepatitis Kronis?
Gejala hepatitis bisa sangat ringan hingga tidak dirasakan sama sekali, terutama pada fase awal. Namun, beberapa tanda berikut perlu diwaspadai:
Karena gejalanya mirip dengan penyakit lain, banyak orang tidak menyadari bahwa mereka telah terinfeksi hepatitis hingga kondisi sudah parah.
Baca juga: 11 Gejala Hepatitis Akut yang Perlu Diwaspadai, Salah Satunya Kencing Berwarna Gelap
Hepatitis yang tidak tertangani bisa berkembang menjadi sirosis, gagal hati, hingga kanker hati.
Oleh karena itu, penting untuk melakukan deteksi dini, terutama bagi kelompok berisiko tinggi seperti tenaga kesehatan, pengguna narkoba suntik, atau mereka yang hidup di daerah dengan tingkat sanitasi rendah.
Langkah-langkah pencegahan yang disarankan meliputi:
Baca juga: Skandal Transfusi Darah di Inggris, Picu Puluhan Ribu Orang Tertular HIV dan Hepatitis
Jika Anda mengalami gejala mencurigakan atau merasa pernah terpapar, segera konsultasikan ke dokter untuk mendapatkan pemeriksaan lebih lanjut. Deteksi dini dapat mencegah komplikasi jangka panjang yang membahayakan.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.