Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 31/12/2021, 11:00 WIB
Luthfi Maulana Adhari,
Resa Eka Ayu Sartika

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Infeksi cacing kremi adalah salah satu jenis infeksi cacing usus manusia yang paling umum.

Cacing kremi adalah cacing kecil dan sempit. Mereka berwarna putih dan panjangnya kurang dari setengah inci.

Infeksi cacing kremi juga dikenal sebagai enterobiasis atau oxyuriasis.

Baca juga: Infeksi Cacing Tambang

Penyebab

Telur cacing kremi menyebar langsung dari orang ke orang.

Mereka juga dapat menyebar dengan menyentuh tempat tidur, makanan, atau barang-barang lain yang terkontaminasi dengan telur.

Biasanya, anak-anak terinfeksi dengan menyentuh telur cacing kremi tanpa menyadarinya dan kemudian memasukkan jari mereka ke dalam mulut.

Baca juga: Insien Penumpang Merokok di Kabin Pesawat, Garuda Indonesia Tindak Tegas

Mereka menelan telur, yang akhirnya menetas di usus kecil. Cacing kemudian matang di usus besar.

Cacing betina kemudian pindah ke daerah anus anak, terutama pada malam hari, dan menyimpan lebih banyak telur.

Infeksi cacing kremi dapat menyebabkan rasa gatal yang hebat.

Telur-telur ini dapat ditransfer ke anak-anak lain, anggota keluarga, dan barang-barang yang disentuh.

Gejala

Gejala infeksi cacing kremi meliputi:

  • Sulit tidur karena gatal yang terjadi pada malam hari
  • Gatal hebat di sekitar anus
  • Iritabilitas karena gatal dan gangguan tidur
  • Kulit yang teriritasi atau terinfeksi di sekitar anus, akibat garukan terus-menerus
  • Iritasi atau ketidaknyamanan pada vagina pada gadis-gadis muda (jika cacing dewasa memasuki vagina daripada anus)
  • Kehilangan nafsu makan dan berat badan (jarang, tetapi dapat terjadi pada infeksi berat).

Baca juga: Infeksi Parasit

Diagnosis

Konsultasikan dengan dokter jika mengalami gatal anal yang parah, terutama di malam hari.

Cacing kremi dapat terlihat di daerah anus, terutama pada malam hari ketika cacing bertelur di sana.

Dokter biasanya melakukan tes rekaman untuk diagnosis.

Baca juga: 70 Ucapan Selamat Idul Fitri 2025 untuk Dikirimkan ke Teman dan Keluarga

Perawatan

Obat anti cacing digunakan untuk membunuh cacing kremi (bukan telurnya).

Dokter kemungkinan akan merekomendasikan satu dosis obat yang tersedia tanpa resep dan dengan resep dokter.

Dosis lain biasanya diulang setelah 2 minggu. Ini mengobati cacing yang menetas sejak pengobatan pertama.

Baca juga: Sandi Butar Butar Terima Surat Pemecatan Saat Masuk Kerja Usai Libur

Perawatan berikut dapat dilakukan untuk mengontrol telur:

  • Bersihkan kursi toilet setiap hari
  • Jaga agar kuku tetap pendek dan bersih
  • Cuci semua sprei dua kali seminggu
  • Cuci tangan sebelum makan dan setelah dari toilet.

Hindari menggaruk area yang terinfeksi di sekitar anus.

Menggaruk anus dapat mencemari jari-jari dan segala sesuatu yang disentuh.

Baca juga: Infeksi Shigella

Komplikasi

Infeksi cacing kremi yang khas tidak menyebabkan masalah serius.

Dalam keadaan yang jarang terjadi, infestasi berat dapat menyebabkan infeksi pada alat kelamin wanita.

Parasit dapat melakukan perjalanan dari daerah anus ke vagina lalu ke rahim, saluran tuba dan di sekitar organ panggul.

Baca juga: Siswi SMA Taruna Nusantara Ini Diterima di 11 Kampus Top Dunia

Hal ini dapat menyebabkan masalah seperti peradangan pada vagina (vaginitis) dan peradangan pada lapisan dalam rahim (endometritis).

Meskipun jarang, komplikasi lain dari infeksi cacing kremi antara lain:

  • Infeksi saluran kemih
  • Penurunan berat badan
  • Infeksi pada bagian perut (rongga peritoneum).

Pencegahan

Cuci tangan selepas dari  kamar mandi dan sebelum menyiapkan makanan.

Sering-seringlah mencuci seprai dan pakaian dalam, terutama milik anggota keluarga yang terkena.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Artikel ini tidak diperuntukkan untuk melakukan self diagnosis. Harap selalu melakukan konsultasi dengan dokter untuk mendapatkan pemeriksaan dan penanganan yang tepat.

Berikan Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE

Indeks Penyakit


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
[FULL] Kapolri soal Pantauan Arus Mudik Lebaran 2025: Fatalitas dan Keamanan Lebih Baik dari Tahun
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Verifikasi akun KG Media ID
Verifikasi Akun
Proteksi akunmu dari aktivitas yang tidak kamu lakukan.
199920002001200220032004200520062007200820092010
Data akan digunakan untuk tujuan verifikasi sesuai Kebijakan Data Pribadi KG Media.
Verifikasi Akun Berhasil
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau