Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 25/07/2013, 14:42 WIB
Unoviana Kartika

Penulis


KOMPAS.com — Setalah sahur dan shalat subuh tak sedikit di antara kita yang mengantuk dan ingin tidur kembali. Hal ini sebenarnya wajar saja mengingat waktu tidur kita menjadi lebih sedikit di malam hari karena harus bangun sahur.

Pakar kesehatan tidur dr Andreas Prasadja, RPSGT, mengatakan, tidur setelah sahur boleh saja dilakukan karena dapat mencukupi kebutuhan tidur yang kurang saat tidur malam. Meski hanya sebentar, tidur setelah sahur dapat menambah energi untuk beraktivitas seharian.

Menurutnya, ketika mengantuk maka orang harus tidur. Jika tidak tidur, maka daya konsentrasi, analisis, kreativitas, dan kemampuan lain akan menurun sehingga menurunkan produktivitas.

"Jadi saat mengantuk setelah sahur, boleh saja tidur," kata dokter yang berpraktik di RS Mitra Kemayoran ini.

Pendapat lain mengatakan, tidur setelah makan dapat meningkatkan berat badan. Hal ini karena tubuh tidak punya kesempatan untuk membakar kalori dari makanan yang baru diasup.

Adapun menurut Andreas, metabolisme justru akan lebih terganggu saat tubuh mengantuk. Saat mengantuk, tetapi kita memaksakan untuk beraktivitas, tubuh akan semakin lapar dan memicu banyak makan setelah berbuka.

Terlebih, makanan yang cenderung dipilih adalah yang asin dan manis. Kedua jenis makanan itu dapat meningkatkan risiko kegemukan dan penyakit lainnya.

Sementara itu, ada pula yang berpendapat tidur setelah makan sahur meningkatkan risiko refluks, yaitu naiknya asam lambung ke kerongkongan akibat posisi berbaring setelah makan. Refluks terjadi ketika katup antara perut dan esofagus tidak tertutup secara sempurna.

Refluks memicu terjadinya heartburn yaitu sensasi terbakar yang menyakitkan di sekitar ulu hati hingga kerongkongan akibat asam lambung. Bahkan kondisi refluks dikaitkan dengan risiko stroke.

Menurut Andreas, risiko refluks memang ada ketika tidur setelah makan. Namun, hal tersebut hanya berlaku pada orang-orang yang mengalami gangguan henti napas saat tidur (sleep apnea).

"Pada orang-orang yang mengalami sleep apnea, saluran napas saat tidur akan tersumbat, padahal dada tetap menyedot udara. Maka yang terambil justru udara dari saluran pencernaan, dan terjadilah refluks," paparnya.

Apabila tidak mengalami sleep apnea, imbuh Andreas, orang boleh saja tidur setelah makan. Hanya saja, bila berencana tidur lagi, makan tidak dilakukan secara berlebihan hingga perut terasa penuh.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com