KOMPAS.com - Makanan yang digoreng biasanya terasa lebih nikmat. Tapi yang nikmat belum tentu sehat. Ada bahaya mengintai di balik kenikmatan makanan yang digoreng. Berikut beberapa alasan mengapa kita harus mengurangi menggoreng makanan :
Bisa memicu diabetes
Percaya atau tidak, makanan yang digoreng berpotensi memicu diabetes dibanding gula. Alasannya, makanan yang digoreng mengandung lemak tinggi. Lemak lebih berpotensi memicu diabetes ketimbang gula.
Dapat memicu penyakit jantung
Makanan yang digoreng memiliki tingkat kolesterol yang tinggi. Mengkonsumsi makanan digoreng secara berlebihan terus-menerus sama saja seperti menimbun kolesterol. Cepat atau lambat hal itu akan menimbulkan masalah bagi jantung.
Bikin gemuk
Ingin langsing? Kurangi menyantap makanan yang digoreng.
Sebuah penelitian di Spanyol menemukan kaitan antara makanan yang digoreng dan kegemukan. Penelitian itu menyebutkan kalau makanan digoreng memiliki kalori lebih besar.
Sebagai perbandingan, dada ayam yang dimasak dengan cara dipanggang memiliki kalori sekitar 105. Sedangkan dada ayam yang digoreng memiliki kalori lebih dari 320!
Jadi, kalau ingin langsing, mulailah mengurangi makanan yang digoreng.
Memancing batuk
Makanan berminyak, termasuk makanan yang digoreng, bisa memicu batuk. Alasannya adalah penumpukan senyawa akrelein yang berasal dari minyak.
Senyawa ini memicu alergen yang mengganggu saluran tenggorokan dan pernafasan hingga menyebabkan batuk.
Menggoreng menghilangkan nutrisi makanan
Apa pun bahan makanannya, nutrisinya pasti berkurang jika digoreng. Bahka,n beberapa nutrisi bisa berubah bentuk jadi zat karsinogen.