KOMPAS.com - Kementrian Kesehatan mulai menggelar vaksinasi ulang untuk korban vaksin palsu Senin kemarin (18/7/2016). Vaksinasi ulang dilakukan di empat lokasi, yaitu Puskesmas Kelurahan Ciracas, Rumah Sakit Umum (RSU) Kecamatan Ciracas, RS Harapan Bunda, Jakarta Timur, dan RS Sayang Bunda, Bekasi.
Semua vaksin untuk imunisasi ulang dijamin keasliannya, karena diproduksi oleh Bio Farma, yang telah mengeskpor vaksin ke sekitar 130 negara. Direktur Jendral Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Kemenkes M. Subuh menjelaskan, pemerintah menjamin stok vaksin mencukupi untuk imunisasi ulang bagi semua korban yang membutuhkan.
Vaksin untuk imunisasi ulang diambil dari stok untuk imunisasi rutin dan biaya operasional memakai alokasi yang ada. Anggaran vaksin nasional sebesar Rp 1,2 triliun.
Pemerintah memberikan dua jenis vaksin yang memang termasuk program nasional imunisasi dasar, yaitu vaksin pentavalen yang mampu memberikan kekebalan untuk 5 jenis penyakit, berisi vaksin DPT (Difteri, Pertusis, dan Anti Tetanus), HB (Hepatitis B) dan HiB (Haemophilus Influenza tipe B), serta vaksin oral polio vaccine (OPV) untuk memberikan kekebalan terhadap penyakit polio. Sedangkan, vaksin campak akan diberikan dalam waktu sebulan ke depan.
Piprim Basarah Yanuarso, Sekretaris Umum Pengurus Puat IDAI mengungkapkan, kedua jenis vaksin tersebut cukup untuk imunisasi ulang korban vaksin palsu, karena indikasinya setara.
“Kami ulang, agar semua ibu tenang anaknya mendapat vaksin yang benar, “ ucap Menteri Kesehatan Nila F Moeloek seusai mendampingi Presiden Joko Widodo meninjau imunisasi ulang di Puskesmas Kecamatan Ciracas, Jakarta Timur (18/7).
Presiden Joko Widodo pun menegaskan bahwa semua korban vaksin palsu yang terdata dipastikan akan diimunisasi ulang. Masyarakat diminta tenang menanti pengusutan kasus vaksin palsu.
Sedangkan Direktur Jendral Kefarmasian dan Alat Kesehatan Kemenkes yang juga Ketua Satuan Tugas Penanggulangan Vaksin Palsu, Maura Linda Sitanggang menjelaskan, satgas melakukan verifikasi data anak yang dilayani di fasilitas kesehatan yang memakai vaksin palsu. Orangtua akan dihubungi satgas jika anaknya butuh imunisasi ulang.
Posko vaksinasi ulang pun akan diperluas di Jakarta dan Bekasi, agar menjangkau semua bayi dan anak balita yang mendapatkan vaksin palsu. Di samping itu, masyarakat bisa mencari informasi vaksin ulang dengan menghubungi Kemenkes di 1500567.
Sebelum mendapatkan imunisasi ulang, setiap balita akan diperiksa rekam medisnya oleh dokter spesialis anak untuk mengetahui jenis vaksin yang diperoleh dan palsu atau tidaknya.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.