Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 31/08/2016, 13:19 WIB

Pola makan tak mengonsumsi daging dan turunannya atau vegetarian makin digemari masyarakat. Alasan utamanya, mewujudkan kesehatan tubuh, antara lain, menurunkan berat badan, menekan risiko penyakit jantung, hipertensi, dan diabetes tipe dua.

Menurut staf ahli Indonesia Vegetarian Society and Vegan Society Indonesia (IVS-VSI), Hendy Widjaja, Jumat (26/8), di Jakarta, serat, vitamin, dan mineral pada pangan nabati lebih mudah dicerna dan tak disimpan tubuh terlalu lama.

"Tubuh yang kurang gizi cepat lelah dan daya tahan turun. Jika asupan gizi terpenuhi, kondisi tubuh sempurna sehingga bisa berpikir lebih jernih," ujarnya.

Tanpa mengonsumsi daging, pelaku vegetarian terhindar dari soal kolesterol dan obesitas karena asupan lemak hewani rendah dan asupan serat nabati tinggi. Kegemukan memicu sakit jantung dan hipertensi.

Namun, pelaku vegetarian perlu menjaga porsi makanan dan asupan gizi. "Jika tak mengontrol asupan nutrisi dan makan berlebihan, obesitas masih bisa terjadi," ujarnya.

Linda (40), penganut vegetarian, jadi vegetarian sejak 15 tahun lalu. Sehari-hari, ia sibuk mengajar tata boga, yoga, berkebun organik, dan menyiapkan menu makanan sendiri.

Pada 1999, ia divonis kena kanker usus besar dan dioperasi. Dalam setahun, berat badannya naik dari 55 kilogram jadi 98 kg. Awal 2001, ia meninggalkan makanan berdaging dan telur, setahun kemudian berat badannya turun sampai kondisi awal. "Sejak jadi vegetarian, berat badan lebih stabil, kolesterol lebih baik. Saya jadi vegan karena tubuh berlebihan konsumsi makanan tak sehat," tuturnya.

Belum tentu sehat

Namun, menjalani gaya hidup vegetarian tak menjamin pelakunya punya berat badan ideal dan gizi terpenuhi. Menurut dokter spesialis gizi klinik Rumah Sakit Gading Pluit, Setio Indriatin, kunci pola makan ialah pengaturan menu makanan seimbang, dan dikonsumsi pada waktu tepat. "Misalnya, tak makan daging, tapi memperbanyak asupan karbohidrat dan garam, itu memicu obesitas," ujarnya.

Jika pola makan diabaikan, pelaku vegetarian bisa kurang gizi. Misalnya, vitamin B12 untuk menjaga sistem saraf dan darah sehat, terkandung pada produk hewani dan turunannya. "Karena itu, pelaku vegetarian perlu mengonsumsi suplemen vitamin B12," ucapnya.

Sementara asam lemak penting bagi kesehatan jantung, serta banyak ditemukan pada ikan dan telur. Bagi pelaku vegetarian, asam lemak bisa didapat dari minyak kanola, minyak kedelai, dan kacang kedelai.

Dokter spesialis gizi klinik RS Gading Pluit, Setio Indriatin, mengingatkan, pelaku vegetarian harus paham nilai gizi makanan yang dikonsumsi. (C06)

Versi cetak artikel ini terbit di harian Kompas edisi 30 Agustus 2016, di halaman 14 dengan judul "Menjalani Vegetarian, Menuai Kesehatan".

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau