Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kendalikan Tensi dengan Bluberi

Kompas.com - 24/01/2011, 16:55 WIB

KOMPAS.com - Bagi Anda yang gemar mengonsumsi buah-buahan sebaiknya mulai mempertimbangkan bluberi atau stroberi sebagai pilihan. Riset terbaru mengindikasikan, kebiasaan mengudap buah segar yang satu ini memberi manfaat besar bagi kesehatan, yakni membantu menurunkan tekanan darah.

Dalam studi yang dipublikasikan American Journal of Clinical Nutrition  itu, para ilmuwan menemukan khasiat nyata bluberi setelah memantau diet sekitar 160.000 pria dan wanita selama 14 tahun. Para ilmuwan menganalisa salah satu unsur dalam diet tersebut yakni zat antioksidan yang disebut flavonoid.

Kajian menunjukkan, mereka yang paling banyak mengonsumsi anthocyanin— salah satu jenis flavonoid— tercatat 12 persen lebih rendah mengalami risiko tekanan darah tinggi dibandingkan mereka yang jarang mengonsumsi buah yang mengandung zat antioksidan tersebut .

Bluberie dan stroberi adalah dua jenis buah yang diyakini menjadi sumber terbaik anthocyanin. Faktanya, mereka yang secara rutin memakan sekitar 1/2 cangkir bluberi dalam sepekan tercatat 10 persen lebih rendah mengalami tekanan darah tinggi ketimbang mereka yang tak pernah memakan buah ini. Riset-riset terdahulu juga ada yang mengaitkan zat anthocyanin dengan pembuluh darah yang lebih lentur.

“Anthocyanin dapat meningkatkan produksi natrium oksida dalam tubuh, yang membuat pembuluh darah menjadi lebih lentur sehingga darah dapat dengan lebih mudah melewatinya,” jelas Aedin Cassidy, Ph.D., peneliti dari University of East Anglia, Inggris.

Tetapi bagaimana dengan antioksidan yang lain? Para ilmuwan  juga pernah melakukan kajian terhadap jenis flavonoid lain — yang terkandung dalam cokelat hitam, anggur merah dan teh —  dan semunya memiliki khasiat menekan risiko hipertensi.

Tetapi flavanoid pada bluberi rupanya masih lebih unggul. "Zat antioksidan lainnya juga dapat menekan risiko tingginya tekanan darah,  tetapi tidak sebaik anthocyanin. Kenapa? Perkiraan Anda tidaklah sebaik yang mereka punya, tetapi penelitian di masa depan akan mengungkap pertanyaan tentang ini," ujar Cassidy. (MH)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau