Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Rendah Lemak Tak Berarti Bebas Diabetes

Kompas.com - 02/07/2011, 09:00 WIB

Kompas.com - Lemak tubuh saat ini menjadi topik diskusi yang menarik. Ratusan jurnal ilmiah dan artikel kesehatan berulang kali menyebutkan bahaya si lemak tubuh terhadap kesehatan, termasuk bertanggung jawab pada terjadinya diabetes dan serangan jantung.

Memang benar lemak tubuh yang berlebih berbahaya, tetapi tak berarti orang yang punya sedikit lemak tubuh akan terbebas dari bahaya.

Sebuah studi yang dilakukan oleh konsorsium ilmuwan internasional menemukan bahwa kadar lemak tubuh yang rendah tidak menjamin seseorang bebas dari penyakit jantung dan diabetes. Mereka menemukan gen yang menyebabkan rendahnya lemak tubuh berkaitan dengan peningkatan risiko penyakit kronik.

Para ilmuwan menyebutkan bahwa orang, terutama pria, yang membawa tipe gen tersebut mungkin saja memiliki prosentasi lemak tubuh rendah tapi pada saat yang sama bersiko tinggi menderita diabetes dan penyakit jantung.

Dalam penelitiannya para ahli mengamati genome 75.000 orang untuk menemukan gen yang menentukan jumlah lemak dalam tubuh manusia. Gen tersebut yang disebut IRS1, ternyata berhubungan dengan kadar gula yang tinggi dan kolesterol.

Gen tersebut hanya mengurangi tumpukan lemak di bawah kulit dan orang yang memiliki gen ini tidak bisa menyimpan lemak subkutan lebih banyak sehingga lemak tersebut menumpuk di sekeliling organ. Lemak visceral ini akan mengganggu fungsi organ-organ.

Para peneliti juga menemukan para pria lebih rentan pada risiko tersebut dibanding wanita. Pasalnya, tubuh pria menyimpan sedikit lemak sehingga lebih sensitif pada perubahan distribusi lemak.

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau