Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Dinkes Belum Nyatakan KLB Demam Berdarah

Kompas.com - 09/12/2011, 19:30 WIB

BANJARBARU, KOMPAS.com — Dinas Kesehatan Kota Banjarbaru Kalimantan Selatan belum menyatakan kejadian luar biasa (KLB) demam berdarah meski sudah ada satu anak balita meninggal akibat penyakit mematikan ini.

"Statusnya belum dinyatakan KLB demam berdarah meski ada satu anak balita yang positif meninggal akibat demam berdarah," ujar Kepala Bidang Pengendalian Masalah Kesehatan Dinkes Banjarbaru Zainal Arifin di Banjarbaru, Jumat (9/12/2011).

Dijelaskan, status KLB demam berdarah diberlakukan apabila tahun sebelumnya tidak ada korban yang sampai meninggal dunia atau terjadi peningkatan kasus dua kali lipat dibanding tahun sebelumnya.

"Tahun lalu juga ada warga yang positif meninggal karena DBD sehingga kalau tahun ini ada yang meninggal, maka belum dinyatakan KLB, kecuali jumlah korban meninggal lebih banyak," ungkapnya.

Dikatakan, pihaknya akan menurunkan petugas ke kawasan sekitar tempat tinggal anak balita yang meninggal itu di Kelurahan Loktabat Utara untuk melakukan pengasapan atau fogging menggunakan insektisida.

Pengasapan yang terfokus di satu kawasan itu bertujuan mematikan nyamuk dewasa, tetapi masyarakat sekitar diharapkan tetap waspada, terutama dengan menghilangkan genangan air agar tidak ada jentik nyamuk.

"Pengasapan fokus di kawasan sekitar tempat tinggal korban dilakukan Sabtu (10/12/2011), tetapi kami juga meminta masyarakat menghilangkan genangan air agar tidak ada jentik nyamuk yang hidup," pesannya.

Ditambahkan, seluruh wilayah Banjarbaru yang terdiri dari 5 kecamatan dan 20 kelurahan sudah dinyatakan endemis DBD karena hampir seluruh kawasan sudah pernah ditemukan kasus warga yang terkena penyakit itu.

Sebelumnya, katanya, Kecamatan Cempaka bukan kawasan endemis DBD, tetapi  sejak tahun 2008 ditemukan warga yang positif terserang DBD sehingga sejak saat itu seluruh wilayah Banjarbaru dinyatakan endemis demam berdarah.

"Makanya, kami meminta masyarakat waspada serangan DBD dengan melakukan pencegahan melalui gerakan 3M, yakni menutup, membuang dan mengubur barang-barang yang bisa digenangi air agar tidak ada jentik nyamuk," ujarnya.

Sebelumnya, satu anak balita berinisial Syi, warga Kelurahan Loktabat Utara, Banjarbaru, meninggal dunia, Selasa (6/12/2011), saat menjalani perawatan di RSUD Banjarbaru dan positif terserang penyakit DBD.

Selain anak balita yang meninggal itu, RSUD setempat juga merawat satu anak berinisial Ais berusia tujuh tahun yang juga dinyatakan positif terserang DBD, tetapi kondisinya sudah membaik.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com