Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Jangan Biarkan Kulit Dehidrasi

Kompas.com - 10/02/2012, 13:18 WIB

Kompas.com - Air bukan hanya penting bagi tubuh, tetapi juga penting dalam menjaga kecantikan dan kesehatan kulit. Kandungan air dalam kulit merupakan faktor penting dalam menjaga produksi kolagen dan elastin.

Tak mengherankan jika air sangat penting bagi kulit. Berkurangnya jumlah komponen tersebut menyebabkan kulit mengalami dehidrasi sehingga kulit tampak kering dan kasar. Akibatnya penampilan jadi tampak menua.

Penyebab dehidrasi pada kulit bisa dipicu berbagai faktor, mulai dari pengaruh cuaca, pola hidup yang tidak sehat seperti merokok, kurang minum, terpapar pendingin ruangan, diet ketat, sampai faktor usia.

"Orang yang sering diet biasanya kulitnya kering karena lipid barier atau perekat sel-sel kulit yang berasal dari lemak berkurang," kata dr.Amaranila Lalita Drijono Sp.KK atau akrab disapa dr.Nila, dalam acara talkshow mengenai Teknologi Terbaru Kelembaban Kulit 24 Jam Non-stop di Jakarta beberapa waktu lalu.

Dokter Nila menekankan bahwa kulit merupakan cerminan kadar air dalam tubuh. Meski begitu, lanjutnya, terkadang ada orang yang sudah cukup mengonsumsi cairan tetapi kulitnya tetap kering.

"Ini jadi pertanda ada sistem yang tidak jalan atau karena aquaporin dalam tubuhnya berkurang jumlahnya sehingga kemampuan kulitnya untuk menahan air menurun," kata dermatologist dari Rumah Puan dan Perempuan Clinic ini.

Aquaporin, menurut dr.Grace Judio-Kahl, pengajar biologi fisiologi tubuh dari Shape Up Indonesia, adalah "pintu" khusus untuk air sehingga molekul air bebas mengalir ke dalam atau keluar sel. Pintu ini diperlukan karena air tidak bisa keluar atau masuk sel secara sembarangan.

"Makin besar kadar air dalam suatu organ, makin banyak jumlah aquaporinnya. Misalnya saja di ginjal yang kadar airnya sampai 82 persen. Sementara itu di kulit kadar airnya hanya 72 persen," katanya.

Dokter Grace menjelaskan bahwa makin banyak jumlah aquaporin, makin lembab kondisi organ tersebut. "Di kulit yang kadar airnya tidak terlalu banyak aquaporin ini bisa distimulasi agar bekerja optimal untuk menjaga kelembaban kulit," imbuhnya.

Ditambahkan oleh dr.Nila, selain memfasilitasi transportasi air di antara sel aquaporin juga mengatur transportasi zat glycerol dan nutrisi lain yang dibutuhkan kulit. "Glycerol ini akan meningkatkan kemampuan kulit menahan air dan melembabkan," ujarnya.

Halaman Berikutnya
Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com