Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pembuluh Darah Pecah pada Usia Muda, Apa Faktornya?

Kompas.com - 24/08/2014, 11:48 WIB
Unoviana Kartika

Penulis

KOMPAS.com — Pecahnya pembuluh darah merupakan salah satu kondisi yang mengancam nyawa. Kondisi ini biasanya terjadi karena faktor degeneratif atau penuaan sehingga umumnya terjadi pada orang yang berusia di atas 40 tahun.

Namun, bukan tidak mungkin pecahnya pembuluh darah terjadi pada usia muda. Dokter spesialis bedah vaskular RS Premier Bintaro, Patrianef Darwis, mengatakan, pecahnya pembuluh darah bahkan bisa terjadi pada usia belasan tahun.

Risiko pecahnya pembuluh darah pada usia yang relatif muda terjadi karena trauma atau infeksi. Trauma misalnya berasal dari kecelakaan, sementara infeksi dikarenakan bakteri atau virus.

"Yang dimaksud dengan infeksi adalah terjadinya inflamasi atau peradangan pada pembuluh darah yang disebabkan oleh infeksi bakteri atau virus," ujarnya saat diwawancarai setelah seminar bertajuk "Vascular in a Glance, Knowing The Risks and The Prompt Treatments" di Tangerang Selatan, Sabtu (23/8/2014).

Pecahnya pembuluh darah pada usia muda juga dipengaruhi oleh faktor genetik yang sudah dibawa sejak lahir. Orang tersebut biasanya sudah memiliki kelainan pembuluh darah sejak kecil sehingga semakin risiko ini semakin meningkat seiring bertambahnya usianya.

Pada umumnya, pembuluh darah pada mereka yang berusia muda bersifat elastis seperti balon sehingga tekanan baik dari dalam maupun luar tidak akan membuatnya pecah.

"Seperti balon, kan kalau ditekan elastis, bisa balik lagi," kata Patrianef.

Hal ini berbeda dengan pembuluh darah pada orang yang mulai menua, di atas 40 tahun, yang umumnya sudah memiliki plak. Lapisan plak pada pembuluh darah akan membuat strukturnya keras, bahkan seperti tulang, sehingga sangat mudah untuk pecah jika menerima tekanan. Itulah mengapa, pecahnya pembuluh darah sangat dipengaruhi oleh faktor denegeratif.

Kendati demikian, pembuluh darah pun bisa tetap sehat pada orang berusia lanjut. Caranya dengan membangun gaya hidup sehat sedari muda, mengatur pola makan, dan berolahraga teratur.

"Dengan begitu, paling tidak, risikonya akan berkurang," tandasnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com