Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 10/03/2014, 16:21 WIB
Unoviana Kartika

Penulis


KOMPAS.com -
Dalam beberapa waktu terakhir, terapi sel punca menjelma menjadi primadona metode pengobatan. Terapi sel punca bahkan diklaim dapat menyembuhkan hampir semua penyakit. Maka tidak heran, peminat terapi sel punca pun semakin banyak.

Kendati cara kerja sel punca dalam mengobati penyakit luar biasa, menurut Yuyus Kusnadi, peneliti dari ReGeniC (Regenerative and Cellular Therapy), terapi sel punca belum tentu dapat menyembuhkan semua penyakit. Apalagi, jika sel punca berasal dari satu sumber saja, belum tentu cocok digunakan untuk semua penyakit.

"Ada beberapa sumber sel punca dan fungsinya sebagai pengobatan pun berbeda-beda," ujar Yuyus dalam media workshop bertajuk 'Stem Cell Technology for a Better Life' di Bogor, Jawa Barat, pekan lalu.

Peneliti lainnya dari ReGeniC Indra Bachtiar menjelaskan, sumber sel punca antara lain dari sumsum tulang belakang, darah tepi, jaringan adiposa (lemak), tali pusat, dan otak. Untuk sumber dari sumsum tulang belakang, sel punca yang banyak dihasilkan yaitu mesenchymal stem cells (MSC), begitu pula dengan jaringan adiposa.

Sementara itu, sumber darah tepi menghasilkan sel punca jenis hematopoietic stem cells (HSC). Sumber tali pusat paling banyak menghasilkan MSC dan HSC. Dan otak menghasilkan neural stem cell (NSC).

Fungsi masing-masing jenis sel punca, lanjut Indra, memiliki tujuan pengobatan yang berbeda. HSC berfungsi untuk penyakit-penyakit yang berhubungan dengan darah, misalnya leukemia. Sedangkan MSC paling efektif digunakan untuk penyakit-penyakit yang berhubungan dengan jaringan tulang, otot, atau otot halus.

"Untuk NSC, paling banyak dimanfaatkan untuk pengobatan penyakit-penyakit degenatif otak seperti penyakit Parkinson," terang Indra.

Sel hidup

Yuyus memaparkan, sel punca yang dimanfaatkan sebagai terapi merupakan sel hidup, karena itu sel punca memerlukan perlakuan yang khusus. Sel punca diambil, diolah, disimpan, dikembangkan, dan diaplikasikan dengan harus dengan cara yang benar sehingga menjamin keamanan dan keefektivitasnya.

"Maka kalau ada produk-produk kecantikan yang mengklaim mengandung sel punca dari apel, anggur, atau rusa, jangan langsung percaya. Manusia hanya butuh sel punca dari manusia," tegasnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau