Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ingin Hamil? Ini Makanan yang Perlu Dikonsumsi dan Dihindari

Kompas.com - 25/02/2016, 21:09 WIB
Lily Turangan

Penulis

KOMPAS.com - Bagi Anda yang sedang dalam program untuk hamil, simaklah saran dari Jorge Chavarro, MD, profesor nutrisi dan epidemiologi Harvard T.H. Chan School of Public Health dan co-author buku The Fertility Diet, mengenai apa yang sebaiknya dan apa yang jangan dikonsumsi untuk menyukseskan program Anda.

Dianjurkan untuk makan:

Gandum utuh: Oat, sereal, roti gandum utuh dan sumber karbohidrat lain yg indeks glikemiknya rendah untuk membantu meregulasi glukosa darah dan kadar insulin. Glukosa darah dan kadar insulin yang normal akan membantu kesuburan.

Protein nabati: Dr. Chavarro menemukam bahwa wanita yang mengasup protein nabati seperti dari kedelai dan tumbuhan lainnya lebih jarang memiliki masalah ovulasi.

Sayuran berdaun hijau: Mereka kaya akan folat. Menurut Dr. Chavarro, wanita dengan pola makan kaya folat lebih jarang mengalami siklus menstruasi tanpa ovulasi.

Kacang-kacangan/biji-bijian: Sebagai sumber protein, kacang-kacangan dan biji-bijian juga sarat akan zat besi. Zat besi dikebal sebagai mineral yang mampu mengurangi risiko infertilitas.

Disarankan mengurangi:

Lemak trans: Banyak makanan yang digoreng dan makanan kemasan mengandung lemak trans. Lemak ini menaikkan risiko infertilitas. Hindari produk berlabel partially hydrogenated oils atau mengandung minyak terhidrogenasi parsial.

Soda: Studi tahun 2012 menyebutkan bahwa wanita yang mengonsumsi tiga takaran atau lebih minuman bersoda, berisiko 52 persen lebih sulit hamil.

Alkohol: Lebih baik dihindari sebelum Anda menetapkan program untuk hamil. Para peneliti di Denmark melaporkan bahwa minum sedikit alkohol sama saja efeknya dengan minum lima takaran dalam seminggu. Efek yang dimaksud adalah berkurangnya tingkat kesuburan.

Daging: Satu takaran daging perhari, termasuk dagung sapi, ayam, kalkun, babi, dapat meningkatkan risiko infertilitas sebesar 32 persen, demikian menurut riset yang dilakukan oleh Dr. Chavarro.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com