Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Semakin Banyak Wanita AS Mempercantik "Miss V" dengan Operasi

Kompas.com - 14/05/2016, 12:10 WIB
Kontributor Health, Dhorothea

Penulis

Sumber SHAPE

KOMPAS.com — Awet muda dan cantik ternyata tidak hanya berlaku di wajah saja, tetapi juga untuk "Miss V". Sejumlah wanita memilih jalan pintas dengan menjalani operasi untuk mengencangkan dan merapikannya lagi.

"Labiaplasti, prosedur yang mengurangi ukuran bibir vagina, adalah tren yang berkembang pesat," ujar Maura Reinblatt, MD, asisten profesor operasi plastik dan rekonstruksi di Ichan School of Medicine Mount Sinai.

"Setiap tahun semakin banyak wanita yang tertarik menjalaninya," katanya.

American Society for Aesthetic Plastic Surgery mengatakan, pada 2015, terdapat 8.745 wanita menjalani labiaplasti di AS. Setahun sebelumnya hanya 7.535 wanita.

Mungkin itu termasuk peningkatan yang tak terlalu banyak. Namun, Reinblatt mengatakan, ketika ia membuka klinik sembilan tahun lalu, hanya ada satu pasien dalam sebulan yang ingin dioperasi. Saat ini, ia melihat banyak pasien setiap hari.

Sebagian besar wanita menginginkan bibir vagina yang lebih tipis untuk alasan kosmetik. Namun, kadang labiaplasti dibutuhkan karena alasan medis, misalnya karena bentuk labia yang ada mengganggu kegiatan sehari-hari atau menyebabkan ketidaknyamanan.

Namun, labiaplasti bukanlah operasi untuk bintang porno atau mereka yang ingin terlihat seperti Barbie. Reinblatt melihat para wanita muda yang menaruh perhatian pada ketidaksimetrian dan mereka yang senang pakai baju ketat membutuhkan operasi ini. Juga mereka yang senang bersepeda karena gesekan dengan sadel terasa amat menyakitkan.

"Sebagian besar mereka meminta labiaplasti karena tak mampu melakukan aktivitas yang diinginkan," katanya.

Prosedur operasi yang satu ini amat populer di kalangan orang fitness. Reinblatt mengatakan cukup banyak kliennya berasal dari kalangan atlet.

"Beberapa pasien adalah pelari. Sisanya pesepeda atau atlet triatlon. Saya sering juga menemui wanita yang suka yoga dan tak nyaman mengenakan celana ketat karena ada gumpalan di celana," katanya.

"Ada juga wanita yang tak nyaman berenang atau pakai baju renang dan menghindari pergi ke gym," imbuhnya. Beberapa wanita juga mencari penampilan yang "lebih bersih" yang dipopulerkan oleh kebiasaan ber-waxing dalam beberapa tahun terakhir.

Lantas, seperti apa sih labiaplasti itu? Ada dua cara utama untuk melakukan operasi itu. Kata Reinblatt, dokter bedah akan memotong jaringan segitiga di bibir vagina. Kedua, dokter dapat mengambil jaringan di ujung bibir. Mana yang akan dilakukan bergantung pada anatomi atau masalah yang dihadapi wanita.

Sering kali, prosedur operasi ini dilakukan dengan bius lokal, selesai dalam satu jam dengan hasil sedikit atau tanpa luka sama sekali. Lantas bagaimana dengan pemulihannya?

"Kami biasanya meminta pasien untuk berakhir pekan panjang," katanya. Mungkin dibutuhkan dua sampai tiga minggu bagi mereka untuk kembali olahraga. Untuk kembali berhubungan seks perlu waktu pemulihan empat sampai enam minggu.

Sayangnya, operasi mempercantik vagina ini tidak di-cover asuransi dan mematok harga mulai 3.000 dollar AS (hampir Rp 40 juta) sampai 6.000 dollar AS (hampir Rp 80 juta). Kendati mahal, hasilnya dinilai sepadan. "Ketika mereka selesai dioperasi, mereka senang sekali dan operasi itu mengembalikan rasa percaya diri," katanya.

Perlu diketahui, labiaplasti bukanlah operasi yang bisa dilakukan semua orang karena harganya yang mahal. Namun, jika aktivitas bersepeda terasa menyakitkan atau terlihat tak enak saat pakai celana ketat, mungkin prosedur ini dapat jadi pilihan bagi wanita yang punya uang.

Wanita harus menunggu sampai usia 18 tahun ketika organ seksualnya sudah matang sebelum menjalani prosedur ini. 

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau