Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Jumlah Penderitanya Naik, Ini yang Perlu Diketahu Tentang Sifilis

Kompas.com - 19/12/2019, 20:33 WIB
Irawan Sapto Adhi,
Resa Eka Ayu Sartika

Tim Redaksi

KOMPAS.com – Penyakit sifilis atau raja singa masih mengintai masyarakat. Temuan kasus penyakit ini bahkan disebut memiliki tren naik.

Dokter Spesialis Kulit dan Kelamin Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Dr. Moewardi Surakarta, Dr. dr. Prasetyadi Mawardi, Sp.KK (K), FINSDV, FAADV, mengatakan angka temuan kasus sifilis pada dua-tiga dekade ini masih tergolong rendah.

Namun, angka tersebut menunjukkan kenaikan dalam 5 tahun terakhir.

Dosen Fakultas Kedokteran Universitas Sebelas Maret (UNS) Solo itu membeberkan data hasil penelitian bersama rekan-rekannya pada 2016-2018.

Menurut temuannya, sifilis menduduki peringkat kelima temun kasus terbanyak di Poliklinik Infeksi Menular Seksual RSUD Dr. Moewardi Surakarta dengan prevalensi 3,56 persen.

Sedangkan empat temuan kasus teratas, yakni kutil kelamin atau condyloma acuminata (71,4 persen), kencing nanah atau gonnorhoea (7,90 persen), herpes genital (5,53 persen), infeksi chlamidia atau non-spesific urethritis (4,74 persen).

Tak ada gejala spesifik

Pras, sapaan akrab dokter tersebut, mengungkapkan bahwa manifestasi klinis sifilis sekarang tidak menunjukkan gambaran yang lazim ditemukan.

Gejala dan tandanya banyak yang tidak khas lagi.

Penyakit yang disebabkan oleh bakteri Treponema pallidum ini memiliki beraneka ragam tanda klinis.

Maka dari itu, sifilis juga kerap dikatakan sebagai the great imitator disease atau penyakit yang tidak memiliki gejala spesifik.

Dokter Pras yang termasuk anggota Kelompok Studi Infeksi Menular Seksual Indonesia itu menceritakan gejala sifilis bisa mirip dengan jerawat.

Gejalanya juga bisa mirip eksim, penyakit kulit eritropapuloskuamosa maupun penyakit bula kronik seperti pemfigus.

Baca juga: Kencan Online Tingkatkan Jumlah Pengidap Sifilis di Melbourne

Sifilis adalah salah satu penyakit paling menarik pada manusia,” ujar Dokter Pras ketika diwawancarai Kompas.com (15/12/2019).

Tahapan perkembangan bakteri sifilis

Infeksi bakteri penyebab sifilis yang tidak diobati biasanya akan berkembang melalui beberapa tahapan, mulai dari tahap primer, sekunder, laten, hingga tersier.

Pras menjelasan, luka yang muncul pada tahap primer biasanya tunggal atau soliter pada kemaluan.

Halaman:

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau