KOMPAS.com - Memotong rambut pubis atau kemaluan secara berkala termasuk salah satu upaya untuk menjaga kebersihan area kemaluan pria.
Rambut pubis yang terlalu lebat berpotensi menjadi sarang berkembangnya bakteri dan kuman.
Dokter Spesialis Kulit dan Kelamin RSUD Dr. Moewardi Surakarta, Dr. dr. Prasetyadi Mawardi, Sp.KK (K), FINSDV, FAADV, menuturkan pemotongan rambus pubis secara berkala adalah cara merawat higine personal organ intim pria.
"Lakukan pemotongan rambus pubis secara berkala," saran Pras ketika diwawancara Kompas.com mengenai pentingnya menjaga kebersihan area vital pria, Selasa (21/1/2020).
Baca juga: Mana Lebih Aman: Besarkan Penis Pakai Obat, Alat, Pijat atau Operasi?
Pras mengungkapkan mencukur adalah cara yang tidak menyakitkan untuk menghilangkan rambut pubis dari tubuh.
Namun apabila dilakukan secara sembarangan, mencukur rambut kemaluan bisa jadi menimbulkan ruam.
Maka dari itu, menurut dia, penting bagi para pria untuk mengetahui dan mengambil tindakan pencegahan tertentu untuk menghindari ruam pada kulit.
Berikut cara aman mencukur rambut kemaluan yang direkomendasikan Pras:
Selain mencukur rambut kemaluan dengan aman, Pras juga membagikan cara mengatasi bau tidak sedap pada penis.
Baca juga: Beredar 7 Cara Membesarkan Penis, Bagaimana Efek Sampingnya?
Menurut dia, penis pria mungkin secara alami bisa berbau karena adanya keringat muncul di area selangkangan.
Apabila aroma tidak sedap pada penis tergolong normal atau tidak jauh berbeda dengan bau keringat pada tubuh lain, masih bisa dikurangi dengan cara melakukan perawatan rutin secara mandiri di daerah penis dan sekitarnya.
Namun apabila sudah muncul bau yang menyengat di area selangkangan, Pras merekomendasikan, para pria untuk segera berobat ke dokter spesialis kulit dan kelamin.
Pasalnya, di balik bau menyengat itu ada kemungkinan terjadi infeksi menular seksual (IMS) yang diderita seorang pria.
"Bisa jadi terkena infeksi jamur candida, bakteri gonore, khlamidia, atau infeksi kutil kelamin HPV dengan infeksi sekunder," jelas Pras.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.