5. Istirahat terlalu lama
Jika harus tinggal lama di tempat tidur karena suatu penyakit, Anda mungkin menjadi lemah.
Ketika mencoba berdiri, Anda mungkin mengalami hipotensi ortostatik.
6. Kehamilan
Karena sistem peredaran darah meluas dengan cepat selama kehamilan, tekanan darah cenderung turun. Ini normal, dan tekanan darah biasanya kembali ke tingkat pra-kehamilan setelah proses melahirkan.
7. Konsumsi alkohol
Minum alkohol dapat meningkatkan risiko seseorang mengalami hipotensi ortostatik.
Hipotensi ortostatik yang persisten dapat menyebabkan komplikasi serius, terutama pada lansia.
Baca juga: Jangan Anggap Remeh, Stroke Ringan Bisa Merusak Otak
Berikut beberapa di antaranya:
1. Terjatuh
Jatuh akibat pingsan (sinkop) adalah komplikasi umum pada orang dengan hipotensi ortostatik.
2. Stroke
Perubahan tekanan darah ketika Anda berdiri dan duduk sebagai akibat dari hipotensi ortostatik dapat menjadi faktor risiko untuk stroke karena berkurangnya pasokan darah ke otak.
3. Penyakit kardiovaskular
Hipotensi ortostatik dapat menjadi faktor risiko untuk penyakit dan komplikasi kardiovaskular, seperti nyeri dada, gagal jantung, atau masalah irama jantung.
Melansir Havard Health Publishing, ada beberapa cara yang bisa dilakukan untuk mengatasi gangguan akibat hipotensi ortostatik. Cara tersebut mengacu pada faktor penyebab kondisi itu bisa terjadi.
Berikut solusinya: