KOMPAS.com - Belakangan, banyak perempuan menggunakan obat tempel sejenis koyo (pad) untuk meredakan nyeri haid.
Koyo atau obat tempel nyeri haid ini dipilih lantaran praktis digunakan. Cukup tempelkan pad atau koyo di sumber sakit datang bulan.
Lantas, benarkah koyo atau obat tempel nyeri haid efektif sebagai cara meredakan nyeri haid?
Baca juga: Haid Pertama pada Remaja, Apa Saja yang Normal dan Tidak?
Melansir Web MD, riset yang dikerjakan ahli dari University of Cincinnati, pada 2001, menguji dampak penggunaan pad hangat untuk mengurangi nyeri haid.
Para peneliti tertarik meneliti efektivitas pad atau koyo hangat karena banyak wanita menggunakannya untuk meredakan kram saat menstruasi.
Salah satu penyebab nyeri haid saat awal menstruasi pada wanita adalah kontraksi di dalam rahim.
Kontraksi di rahim dapat membuat pembuluh darah menyempit, dan menghambat aliran darah ke rahim.
Akibatnya, kadar oksigen dalam rahim rendah dan menyebabkan timbulnya rasa sakit atau kram.
Kehangatan dari pad, koyo, atau obat tempel nyeri haid tersebut dipercaya dapat membuat otot sekitar rahim rileks.
Baca juga: Susah Tidur Saat Haid, Begini Posisi Tidur untuk Kurangi Nyeri Haid
Para peneliti lantas mengamati tujuh pasien yang sedang mengalami nyeri haid.
Bagian bawah perut mereka diberi bantalan penghangat selama empat jam dengan suhu konstan 40 derajat Celsius.
Dari hasil pengamatan, rasa sakit yang dialami pasien turun signifikan selama perutnya diberi penghangat.
Namun, para peneliti tidak menemukan perubahan dalam aliran darah yang jadi pemicu nyeri haid.
Riset ini disebut memiliki celah lantaran belum mengungkap apakah penderita nyeri haid merasa sakitnya reda karena terapi hangat di perut, atau hanya sekadar efek plasibo.
Efek plasibo adalah efek psikologis positif yang dirasakan pasien setelah menggunakan sesuatu yang sebenarnya tidak mengandung obat-obatan tententu.