Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

5 Jenis Makanan Penyebab Perut Buncit, Jangan Dikonsumsi Lagi

Kompas.com - 16/02/2020, 12:05 WIB
Ariska Puspita Anggraini,
Resa Eka Ayu Sartika

Tim Redaksi

Sumber , , thehealthy.com

KOMPAS.com - Memiliki perut rata tanpa ada tumpukan lemak berlebih tentu jadi dambaan banyak orang.

Perut buncit memang menganggu penampilan dan bisa mendatangkan berbagai risiko masalah kesehatan di kemudian hari.

Selain gaya hidup yang pasif, pola makan yang buruk juga bisa memicu penumpukan lemak di area perut.

Pasalnya, mengonsumsi jenis makanan maupun minuman yang kurang sehat memang bisa memicu penumpukan lemak di tubuh.

Baca juga: Mitos atau Fakta, Makan Buah Nanas Sebabkan Perut Buncit

Melansir SehatQ, jenis-jenis makanan maupun minuman tertentu lebih mungkin menyebabkan terjadinya penumpukan lemak di perut.

Merangkum laman Hello Sehat dan The Healthy, berikut lima jenis makanan yang bisa memicu perut buncit:

1. Makanan padat karbohidrat

Makanan dengan karbohidrat sederhana seperti yang terkandung dalam roti atau nasi putih dapat memicu penumpukan lemak di area perut.

Pasalnya, karbohidrat sederhana dapat menyebabkan lonjakan gula dan insulin yang bisa memicu obesitas, resitensi insulin dan peradangan.

Studi juga membuktikan bahwa membatasi konsumsi karbohidrat dapat menurunkan nafsu makan dan berat badan.

Selain itu, konsumsi rendah karbohidrat juga dapat mencegah diabetes tipe 2.

Tapi, bukan berarti kita tak bleh mengonsumsi karbohidrat. Bagaimanapun juga, tubuh memerlukan karbohidrat untuk diolah menjadi energi.

Untuk menghindari penumpukan lemak di area perut, pilihlah karbohidrat komplek seperti yang terkandung dalam ubi dan beras merah.

Karbohidrat kompleks mudah diolah oleh tubuh untuk menjadi energi tanpa harus mempengaruhi kadar gula dalam darah.

Baca juga: 9 Penyakit yang Mengintai Para Pemilik Perut Buncit

2. Makanan berlemak tinggi

Makanan mengandung lemak, terutama lemak jenuh dan lemak trans, dapat menyebabkan perut buncit.

Lemak trans biasa digunakan dalam industri makanan cepat saji dan makanan ringan karena dapat menambah daya simpan dari makanan.

Halaman:

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau