Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 16/02/2020, 15:02 WIB
Mahardini Nur Afifah

Penulis

KOMPAS.com - Kentut atau gas dari anus merupakan bagian dari proses pencernaan alami kita.

Gas tersebut bisa terbentuk dari bakteri yang hidup di usus, dan bertugas membantu proses pencernaan makanan.

Selain itu, gas dalam perut juga bisa timbul dari makanan atau minuman tertentu.

Tubuh dapat melepaskan gas tersebut dalam bentuk sendawa. Namun, saat udara tersebut bablas sampai ke usus, udara keluar lewat kentut.

Baca juga: Pusing Tak Tertahankan, Tanda Penyakit Apa?

Melansir Medical News Today, dalam kondisi normal, orang umumnya berkentut sebanyak lima sampai 15 kali per hari.

Namun, terkadang berkentut jadi lebih sering. Melansir berbagai sumber, berikut beberapa penyebab kentut terus-menerus:

1. Perubahan pola makan

Orang yang mengeluarkan kentut terus-menerus bisa jadi sedang mengalami perubahan pola makan atau diet.

Biasanya, orang yang baru menjajal diet, pencernaannya akan mengalami gangguan.

Seperti mual, sakit perut, sembelit, diare, termasuk kentut terus-menerus.

Perubahan pola makan tersebut memicu intoleransi makanan. Setelah tubuh bisa menyesuaikan dengan pola baru, keluhan biasanya reda.

Baca juga: Perlukah Minum Air Putih 8 Gelas Sehari?

2. Mengonsumsi makanan atau minuman tertentu

Beberapa jenis makanan dan minuman dapat memicu gas lebih banyak di saluran pencernaan.

Terlebih jika makanan tersebut dikonsumsi berlebihan. Akibatnya, gas dalam perut dapat menumpuk dan membuat Anda mengeluarkan banyak kentut.

Sebaiknya, untuk mencegah kentut terus-menerus, jangan berlebihan dalam mengonsumsi:

  • Serat tinggi: sayur dan biji-bijian
  • Senyawa gula kompleks: kacang-kacangan
  • Makanan bertepung: gandum, jagung, kentang
  • Makanan berbelerang tinggi: bawang, brokoli, kembang kol
  • Minuman tinggi gula: soda, minuman ringan

Baca juga: Kenali 9 Tanda Pasangan Selingkuh Menurut Psikologi

3. Sembelit

Sembelit dapat menyebabkan perut kembung dan memicu kentut.

Saat sisa makanan menumpuk di usus besar, kotoran tersebut berfermentasi, dan melepaskan gas tambahan.

Halaman:

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau