Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

5 Hal yang Membuat Berat Badan Meningkat saat Berpuasa

Kompas.com - 08/05/2020, 12:00 WIB
Ariska Puspita Anggraini

Penulis

KOMPAS.com - Selama bulan ramadhan umat muslim diwajibkan berpuasa. Mereka tidak diperbolehkan makan dan minum dari terbit hingga terbenamnya matahari.

Momen ini tentu sangat membantu mereka yang ingin menurunkan berat badan.

Pasalnya, selama berpuasa membuat tubuh tidak mendapatkan asupan kalori sehingga lemak dalam tubuh akan digunakan sebagai energi.

Hal ini tentu memicu penurunan berat badan. Sayangnya, banyak orang berpuasa yang justru mengalami kenaikan berat badan drastis.

Baca juga: 6 Dampak Negatif Kebiasaan Mengupil dan Cara Mengatasinya

Berikut lima hal yang membuat berat badan meningkat saat berpuasa:

1. Terlalu banyak konsumsi gula saat sahur dan berbuka

Konsumsi gula berlebih adalah penyebab utama obesitas, diabetes dan banyak masalah kesehatan lainnya.

Ketika mengonsumsi gula, tubuh mengeluarkan insulin, hormon ini menyebabkan lemak disimpan.

Terlalu banyak mengonsumsi makanan manis membuat hormon insulit meningkat.

Akibatnya, tubuh akan menyimpan lebih banyak lemak. Jika kita ingin berat badan turun, hindari terlalu banyak konsumsi makanandan minuman manis saat sahur dan berbuka.

2. Mengonsumsi karbohidrat olahan

Terlalu banyak mengonsumsi karbohidrat olahan saat sahur dan berbuka juga bisa membuat berat badan meningkat.

Karbohidrat olahan, seperti nasi putih dan roti, akan diubah menjadi glukosa dalam tubuh.

Hal ini tentu sangat berbahaya, terutama bagi orang-orang yang mengalami resistensi insulis.

Menurut ahli gizi dari Children's Hospital Boston, karbohidrat olahan, termasuk produk biji-bijian olahan, adalah makanan yang membuat segala jenis program penurunan berat badan gagal.

Oleh karena itu, kurangi konsumsi karbohidrat ketika Anda ingin menurunkan berat badan.

3. Kurang mengonsumsi prebiotik atau probiotik

Saluran pencernaan atau usus mengandung bakteri baik yang membantu mencerna makanan dan melindungi tubuh dari bakteri, jamur, dan virus berbahaya.

Halaman:

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau