KOMPAS.com – Makanan lezat belum tentu sehat. Begitu juga sebaliknya, bahan makanan sehat belum tentu lezat.
Menjadi masalah yang lebih sering kita jumpai adalah ketika akan menikmati makanan lezat tapi berpotensi merugikan kesehatan.
Sebut saja makanan yang lezat kerap dikaitkan dengan kandungan lemak yang tinggi.
Konsumsi makanan jenis ini tentu tak dianjurkan.
Baca juga: 4 Ciri-ciri Kolesterol Tinggi yang Perlu Diwaspadai
Kegemaran makan enak malah bisa membuat hidup menjadi tidak enak.
Mengonsumsi makanan dengan kadar lemak tinggi secara berlebihan bisa memicu kegemukan dan meningkatkan kadar kolesterol dalam darah.
Kolesterol tinggi sendiri bisa meningkatkan risiko seseorang terkena serangan jantung.
Semakin banyak lemak jenuh yang dimakan, maka kian tinggi pula kadar kolesterol darah dalam tubuh, dan kian berisiko terkena penyakit jantung.
Jika di dalam menyusun menu makanan, kita mengurangi kadar lemak jenuh, maka kadar kolesterol tubuh akan turun dalam waktu 3-4 minggu.
Karena alasan ini, dalam merencanakan pola makan untuk mengurangi risiko arterosklerosis, siapa saja harus menyingkirkan makanan yang mengandung kadar lemak jenuh secara berlebihan.
Lemak jenuh banyak terdapat dalam minyak kelapa, keju keras, dan lemak hewani.
Kadar lemak dalam setiap susunan menu tidak boleh lebih dari 30 persen energi total yang kita masukkan ke dalam tubuh.
Inilah satu-satunya cara untuk menurunkan kadar kolesterol darah.
Baca juga: Benarkah Konsumsi Daging Kambing Sebabkan Tekanan Darah Tinggi?
Melansir Buku Kolesterol: Care Your Self (2008) oleh dr.Sri Nilawati, SpKO dkk., lemak biasanya diserap oleh usus. Agar proses ini bisa dilakukan, hari akan memproduksi kolesterol dan garam empedu.
Garam empedu adalah produk tubuh yang sangat vital dalam penyerapan lemak dalam makanan.
Seperti diketahui, apabila kita mengonsumsi terlalu banyak lemak atau kelebihan berat badan, maka darah mengandung terlalu banyak kolesterol.
Baca juga: 7 Buah untuk Menurunkan Kolesterol Tinggi