KOMPAS.com - Merokok telah lama digadang-gadang sebagai penyebab utama berbagai penyakit dan kematian dini.
Faktanya, gaya hidup merokok memang berpengaruh buruk bagi semua organ tubuh.
Kabar buruknya lagi, mereka yang telah kecanduan merokok sangat sulit menghentikan kebiasaan tak sehat ini.
Baca juga: Kanker Paru-Paru Mengintai Siapa Saja, Begini Cara Mencegahnya
Menurut data American Cancer Society, perokok memiliki harapan hidup 10 tahun lebih rendah daripada mereka yang tidak merokok.
Bahkan, Pusat Pencegahan dan Pengendalian Penyakit AS (CDC) mengklaim merokok adalah penyebab kematian terbanyak daripada peristiwa berikut:
Bahaya merokok dinilai sangat besar karena kandungan karbon monoksidan dan tar di dalamnya.
Pasalnya, karbon monoksida bisa menggantikan oksigen dalam darah sehingga organ tubuh tidak bisa berfungsi dengan benar.
Selain itu, tar dalam rokok juga bisa melapisi paru-paru sehingga mempengaruhi pernapasan.
Secara rinci, berikut efek rokok pada setiap bagian tubuh:
Merokok dapat meningkatkan risiko stroke sebanyak dua hingga empat kal lipat.
Stroke bisa memicu aneurisma otak atau pembekakan pembuluh darah di otak yang bisa menyebabkan otak cedera.
Bahan kimia dalam asap tembakau juga bisa meningkatkan risko masalah jantung dan penyakit kardiovaskular.
Merokok menyebabkan aterosklerosis, yaitu penumpukan plak di darah dan menempel di dinding arteri.
Ha ini akan membuat arteri jantung menyempit sehingga aliran darah berkurang dan risiko pembekuan darah semakin tinggi.
Selain itu karbon monoksida dan nikotin dalam rokok membuat jantung bekerja lebih keras dan lebih cepat sehingga memicu berbagai masalah kardiovaskular.
Baca juga: Waspadai, Ini 7 Tanda Tersembunyi Penderita Depresi