Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 16/10/2020, 06:03 WIB
Mahardini Nur Afifah

Penulis

KOMPAS.com - Diare adalah gangguan pencernaan yang ditandai keluarnya kotoran buang air besar (BAB) atau tinja encer.

Diare umumnya berlangsung selama dua atau tiga hari. Masalah kesehatan ini bisa dialami beberapa kali dalam setahun.

Selain kotoran BAB encer, gejala diare adalah sakit perut, demam, ada darah atau lendir di kotoran BAB, kembung, dan mual.

Berikut beragam penyebab diare dan cara mengatasinya.

Baca juga: Mengapa Diare Dapat Berbahaya dan Mengancam Jiwa?

Penyebab diare

Gangguan pencernaan diare bisa disebabkan banyak hal. Dilansir dari WebMD, beberapa penyebab diare di antaranya:

  • Infeksi virus
  • Efek samping minuman beralkohol
  • Alergi makanan tertentu
  • Diabetes
  • Penyakit usus seperti penyakit crohn dan kolitis ulserativa
  • Makan makanan yang mengganggu sistem pencernaan
  • Infeksi bakteri
  • Efek samping obat pencahar
  • Kelenjar tiroid terlalu aktif atau hipertiroid
  • Efek samping pengobatan kanker
  • Penyakit kanker
  • Operasi pada sistem pencernaan
  • Gangguan kesulitan menyerap nutrisi tertentu

Diare umumnya merupakan gangguan pencernaan ringan dan bisa sembuh dalam hitungan hari. Namun, penyakit ini tak boleh disepelekan. 

Saat diare berlangsung lebih dari tiga hari sekali dan penderitanya kurang cairan, penderita bisa mengalami dehidrasi.

Diare dengan komplikasi dehidrasi dapat sangat berbahaya karena bisa mengancam jiwa.

Baca juga: Makanan yang Harus Dihindari Saat Diare, Bukan Hanya Makanan Pedas

Cara mengatasi diare

IlustrasiDiy13/Thinkstock Ilustrasi
Melansir Mayo Clinic, cara mengatasi diare perlu disesuaikan dengan penyebab pastinya.

Dokter umumnya akan melakukan pemeriksaan fisik dan tes darah atau kotoran BAB untuk mengamati jenis bakteri, parasit, atau virus biang penyakit.

Kebanyakan diare bisa sembuh dengan sendirinya dalam beberapa hari tanpa pengobatan tertentu.

Namun, ada beberapa cara mengatasi diare agar lekas sembuh, di antaranya:

  1. Minum banyak air putih, kaldu, atau sup. Hindari minuman berkafein, alkohol, dan jus apel
  2. Tambahkan makanan setengah padat dan rendah serat saat perherakan usus berangsur-angsur normal. Coba makan biskuit, roti panggang, nasi, atau ayam
  3. Selama diare belum mampet, hindari produk susu, makanan berlemak, atau makanan tinggi serat
  4. Minum obat antidiare yang dijual bebas di toko obat untuk mengurangi intensitas BAB yang encer. Tapi ingat, jangan sembarangan memberikan obat kepada anak

Baca juga: 15 Penyebab Sakit Perut Sebelah Kanan Bawah, Tak Selalu Usus Buntu

Apabila Anda sudah mencoba beberapa cara mengatasi diare di atas dan gejala penyakit belum membaik, konsultasikan ke dokter.

Dokter umumnya akan merekomendasikan obat diare atau perawatan lain, seperti:

  • Obat antibiotik untuk mengatasi diare yang disebabkan oleh bakteri atau parasit. Jika diare disebabkan virus, antibiotik tidak akan membantu
  • Pemberian pengganti cairan dan garam. Apabila penderita diare susah minum air, jus, atau kaldu, dokter umumnya merekomendasikan pemberian cairan infus
  • Untuk anak-anak, dokter umumnya akan memberikan larutan rehidrasi oral untuk mengatasi diare sekaligus mencegah dehidrasi

Apabila diare disebabkan kondisi yang lebih serius seperti penyakit radang usus, dokter umumnya akan mengobati penyebab yang mendasari diare tersebut.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau