KOMPAS.com - Banyak orang yang terjaga sampai larut malam tak tahan menahan rasa lapar.
Akibatnya, mereka tak ragu untuk makan tengah malam atau mengudap beragam camilan sebelum beristirahat di malam hari.
Kondisi ini tak masalah jika hanya berlangsung satu kali. Masalahnya, sejumlah orang menjadikan makan tengah malam sebagai kebiasaan.
Baca juga: Makan Malam Bikin Gemuk, Mitos atau Fakta?
Hal itu bisa berdampak tidak baik bagi kesehatan jangka panjang. Berikut bahaya makan tengah malam yang tak boleh disepelekan:
Melansir Self, bahaya makan tengah malam yang tak boleh diabaikan salah satunya adalah gangguan pencernaan.
Jarak antara waktu makan dan tidur berbaring yang terlalu dekat dapat menyebabkan penyakit asam lambung kambuh.
Gejala asam lambung naik ditandai dengan asam lambung dari perut naik ke kerongkongan, rasa panas dan nyeri di dada atau perut atas, sampai sakit tenggorokan.
Efek makan tengah malam lainnya yakni dispepsia atau sakit perut. Gejala dispepsia berupa rasa begah di perut, mual, atau perut terasa nyeri.
Selain makan tengah malam, dispepsia bisa disebabkan makan terlalu cepat, berlebihan, makanan berlemak dan berminyak, makanan terlalu pedas, minum asupan tinggi kafein, alkohol, dan soda.
Gangguan pencernaan perlu dibawa ke dokter apabila berlangsung lebih dari dua minggu.
Baca juga: 6 Cara Menurunkan Berat Badan saat Makan Malam
Tak hanya gangguan pencernaan, bahaya makan tengah malam lainnya adalah memicu susah tidur.
Gangguan pencernaan sebelum tidur dapat membuat seseorang jadi susah tidur.
Selain susah tidur, makan terlalu dekat dengan jadwal istirahat juga bisa menurunkan kualitas tidur.
Dampaknya, seseorang tidurnya jadi tidak nyenyak dan sulit memasuki fase tidur dalam atau terlelap.
Kondisi ini bisa membuat tubuh rasanya kurang istirahat dan jadi pusing keesokan harinya.
Baca juga: Makan Malam lebih Awal Efektif untuk Diet Sehat, Kenapa Begitu?