KOMPAS.com - Vertigo bukanlah suatu penyakit, melainkan gejala masalah kesehatan tertentu.
Vertigo adalah kondisi yang membuat penderitanya merasakan tubuhnya tidak seimbang dan sekelilingnya seolah berputar.
Vertigo bisa dialami semua orang. Namun, umumnya pengidap vertigo adalah kalangan orang lanjut usia (lansia) di atas 65 tahun.
Baca juga: Cara Mengobati Vertigo dengan Jahe
Melansir Medical News Today, penyebab vertigo bisa berasal dari gangguan telinga bagian dalam, otak, atau masalah saraf sensorik.
Vertigo bisa bersifat sementara, menetap, atau kambuhan. Berikut penjelasan lebih lanjut mengenai gejala vertigo dan cara mengatasinya.
Terdapat beberapa gejala vertigo yang jamak dirasakan penderitanya, antara lain:
Gejala vertigo yang dirasakan penderitanya bisa beragam, tergantung tingkat keparahan kondisi dan penyebab mendasar penyakit.
Baca juga: Penyebab Vertigo dan Faktor Risikonya
Beberapa kondisi juga bisa memicu vertigo di antaranya infeksi telinga, radang saraf vestibular, kolesteatoma, penyakit ménière, dan vertigo posisi paroksismal jinak (BPPV).
Selain itu, vertigo juga bisa terjadi karena sakit kepala, cedera kepala, efek operasi telinga, herpes di telinga, stroke ringan, efek samping obat, sampai terlalu lama berbaring.
Cara mengatasi vertigo disesuaikan dengan masalah kesehatan mendasanya.
Dilansir dari WebMD, kebanyakan vertigo bisa sembuh dengan sendirinya. Hal ini disebabkan otak penderita mampu beradaptasi dengan perubahan telinga bagian dalam dan bisa mengatur keseimbangan.
Baca juga: Obat Vertigo Alami yang Ampuh
Akan tetapi, beberapa kasus vertigo membutuhkan perawatan khusus, di antaranya:
Rehabilitasi vestibular disarankan untuk penderita yang vertigonya sering kumat.
Terapi fisik ini bertujuan untuk membantu memperkuat sistem vestibular dengan cara melatih indera.