Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

4 Penyebab Cegukan Setelah Makan dan Cara Mengatasinya

Kompas.com - 25/04/2021, 14:03 WIB
Irawan Sapto Adhi

Penulis

KOMPAS.com – Cegukan saat makan memang sering kali bukan menjadi tanda adanya masalah kesehatan serius dalam tubuh.

Tapi tetap saja, kejadian ini bisa jadi sangat menyebalkan bukan karena dapat mengurangi kenikmatan makan?

Terlebih lagi jika kita sedang makan bersama dengan kekasih atau atasan di kantor, cegukan mungkin bisa merusak suasana.

Baca juga: 10 Cara Mengatasi Perut Kembung Secara Alami dan dengan Bantuan Obat

Merangkum Health Line, ada beberapa kondisi yang bisa menjadi penyebab cegukan saat makan.

Ini mungkin termasuk:

1. Perut yang cepat terisi

Apa pun yang dapat menyebabkan lambung Anda membesar atau membengkak dari biasanya (distensi lambung) dapat memicu cegukan.

Perlu dipahami, bahwa perut atau lambung Anda terletak tepat di bawah diafragma di sisi kiri Anda.

Mungkin saja distensi lambung dapat memicu cegukan dengan menekan atau mengiritasi diafragma Anda.

Hal-hal yang dapat menyebabkan distensi lambung di antaranya, yakni:

  • Makan banyak makanan pada satu waktu
  • Makan makanan dengan sangat cepat
  • Menelan udara (aerophagia), terutama saat mengunyah atau berbicara sambil makan
  • Mendapatkan gas di perut dengan minum minuman berkarbonasi
  • Minum banyak alkohol, terutama bir dalam waktu singkat

Baca juga: 14 Penyebab Mual Setelah Makan dan Cara Mengobatinya

2. Perubahan suhu di esofagus atau kerongkongan

Hal-hal yang mengiritasi atau tiba-tiba mengubah suhu esofagus Anda juga bisa menjadi penyebab cegukan.

Hal ini mungkin terkait dengan iritasi atau rangsangan pada saraf yang menyebabkan kontraksi diafragma.

Seperti diketahui, cegukan terjadi ketika tanpa disadari diafragma mengalami kejang.

Saraf frenikus dan saraf vagus merupakan saraf yang mengontrol pergerakan diafragma.

Halaman Berikutnya
Halaman:

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau