Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 21/06/2021, 10:31 WIB
Irawan Sapto Adhi

Penulis

KOMPAS.com - Dr Karl Landsteiner memenangkan hadiah Nobel pada 1930 setelah mengembangkan sistem golongan darah ABO.

Sistem ABO sekarang menjadi metode paling terkenal untuk mengklasifikasikan golongan darah.

Siapa saja kiranya penting untuk dapat mengetahui golongan darah masing-masing sebagai langkah antisipasi jika suatu saat nanti perlu menerima atau memberikan darah.

Baca juga: Ragam Buah yang Perlu Dihindari Pemilik Golongan Darah A

Selain itu, beberapa penelitian menunjukkan bahwa mengetahui golongan darah bisa mengingatkan orang-orang tentang jenis penyakit autoimun tertentu yang lebih mungkin dialami, seperti penyakit Hashimoto atau Rheumatoid arthritis (rematik).

Mengapa ada perbedaan golongan darah?

Dilansir dari Medical News Today, golongan darah manusia ditentukan oleh jenis protein yang ditemukan pada sel darah merah yang disebut antigen.

Tergantung pada jenis antigen yang dimiliki, golongan darah bisa diklasifikasikan sebagai:

  • Golongan darah A: darah yang mengandung antigen A
  • Golongan darah B: darah yang mengandung antigen B
  • Golongan darah AB: darah yang mengandung antigen A dan B
  • Golongan darah O: darah yang tidak mengandung antigen A atau B

Dalam pembasahan golongan darah, Anda mungkin pernah juga mendengar tentang golongan darah yang disebut sebagai "positif" atau "negatif". Bagian golongan darah ini ditentukan berdasarkan adanya antigen lain yang disebut faktor Rhesus (Rh).

Orang dengan golongan darah positif (Rh+) memiliki antigen pada permukaan sel darah merahnya. Sedangkan orang dengan golongan darah negatif (Rh-) tidak ditemukan hal demikian.

Baca juga: Ragam Buah yang Perlu Dihindari Pemilik Golongan Darah O

Apa hubungannya golongan darah dengan penyakit autoimun?

Penyakit autoimun adalah suatu kondisi yang berkembang ketika sistem kekebalan tubuh menyerang sel-sel sehat dalam tubuh.

Belum jelas mengapa beberapa orang mengembangkan penyakit autoimun. Tetapi, diperkirakan bahwa faktor genetik dan lingkungan dapat berperan atas kejadian itu.

Beberapa kondisi autoimun, seperti multiple sclerosis (MS) ditemukan lebih sering terjadi pada orang dengan riwayat keluarga penyakit ini.

Penelitian juga menemukan bahwa wanita hampir dua kali lebih mungkin mengembangkan penyakit autoimun dibandingkan pria.

Merangkum WebMD, ada bukti bahwa beberapa penyakit autoimun lebih sering terjadi pada orang dengan golongan darah tertentu.

Baca juga: Ragam Sayuran yang Perlu Dihindari Pemilik Golongan Darah O

Tapi, hasil dari banyak penelitian yang meneliti hubungan antara penyakit autoimun dan golongan darah tidak konsisten, sering kali karena ukuran sampel yang kecil.

Golongan darah yang dianggap bisa meningkatkan risiko diabetes

Diabetes adalah penyakit yang ditandai dengan kadar gula darah tinggi karena tubuh tidak dapat menghasilkan atau menggunakan insulin.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com