Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

12 Cara Mencegah Diabetes Tipe 2 yang Baik Dilakukan

Kompas.com - 09/11/2020, 12:04 WIB
Irawan Sapto Adhi

Penulis

KOMPAS.com - Diabetes tipe 2 adalah penyakit kronis yang telah menyerang banyak orang di seluruh dunia.

Dibanding diabetes tipe 1, penyakit diabetes tipe 2 lebih sering dijumpai.

Bahkan, 90-95 persen penderita diabetes dilaporkan adalah tipe 2.

Baca juga: Kenali Gejala Khusus Diabetes Tipe 2

Penyakit diabetes tipe ini biasanya terjadi pada usia di atas 40 tahun, tetapi bisa juga timbul pada usia di atas 20 tahun.

Pada diabetes tipe 2, pankreas masih bisa membuat insulin, tapi kualitas insulinnya buruk, sehingga tidak dapat berfungsi dengan baik sebagai kunci memasukkan gula ke dalam sel. Akibatnya, gula darah menjadi meningkat.

Penderita diabetes tipe 2 biasanya tidak perlu tambahan suntikan insulin dalam pengobatannya.

Tapi, mereka memerlukan obat untuk memperbaiki fungsi insulin tersebut, termasuk untuk menurunkan gula dan memperbaiki pengolahan gula di hati.

Selain karena kualitas insulin buruk, diabetes tipe 2 bisa terjadi karena sel-sel jaringan tubuh dan otot penderita tidak peka atau sudah resisten terhadap insulin, sehingga gula tidak dapat masuk ke dalam sel dan akhirnya tertimbun dalam peredaran darah.

Keadaan ini pada umumnya terjadi pada pasien yang gemuk atau mengalami obesitas.

Pada kasus yang tidak terkontrol, diabetes tipe 2 di antaranya dapat menyebabkan komplikasi berbahaya, seperti kebutaan, gagal ginjal, penyakit jantung, dan kondisi serius lainnya.

Cara mencegah diabetes tipe 2

Sebelum diabetes didiagnosis, ada periode di mana kadar gula darah tinggi tetapi tidak cukup tinggi untuk didiagnosis sebagai diabetes.

Kondisi ini dikenal sebagai pradiabetes.

Baca juga: Berapa Kadar Gula Darah Normal dalam Tubuh?

Diperkirakan bahwa, hingga 70 persen orang dengan pradiabetes terus mengembangkan diabetes tipe 2.

Kondisi ini memang mengkhawatirkan.

Tapi jika dilihat dari sudut pandang postitif, tetap saja masih ada peluang yang bisa dimanfaatkan untuk menghindarkan perkembangan prediabetes menjadi diabetes tipe 2.

Berikut ini adalah beragam cara mencegah diabetes tipe 2 yang baik dipraktikan:

1. Kurangi mengasup gula dan karbohidrat olahan

Makan makanan bergula dan karbohidrat olahan dapat membuat orang yang berisiko berada di jalur cepat untuk mengembangkan diabetes.

Pasalnya, tubuh dapat dengan cepat memecah makanan ini menjadi molekul gula kecil, yang diserap ke dalam aliran darah.

Baca juga: 13 Makanan yang Mengandung Karbohidrat Tinggi tapi Menyehatkan

Kenaikan gula darah kemudian merangsang pankreas untuk memproduksi insulin, hormon yang membantu gula keluar dari aliran darah dan masuk ke sel tubuh.

Pada penderita pradiabetes, sel tubuh resisten terhadap kerja insulin, sehingga gula tetap tinggi di dalam darah.

Untuk mengimbanginya, pankreas memproduksi lebih banyak insulin, berusaha menurunkan gula darah ke tingkat yang sehat.

Seiring waktu, hal ini dapat menyebabkan kadar gula darah dan insulin semakin tinggi, sampai kondisi tersebut pada akhirnya berubah menjadi diabetes tipe 2.

Melansir Health Line, banyak penelitian telah menunjukkan hubungan antara seringnya konsumsi gula atau karbohidrat olahan dan risiko diabetes.

Terlebih lagi, menggantinya dengan makanan yang memiliki efek kurang pada gula darah dapat membantu mengurangi risiko seseorang terkena diabates tipe 2.

Sebuah analisis rinci dari 37 studi menemukan bahwa orang dengan asupan karbohidrat yang cepat dicerna, 40 persen lebih mungkin untuk mengembangkan diabetes dibandingkan mereka yang asupannya paling rendah.

2. Rutin berolahraga

Melakukan aktivitas fisik secara teratur dapat membantu mencegah diabetes.

Olahraga meningkatkan sensitivitas insulin sel tubuh.

Baca juga: Bagaimana Olahraga yang Tepat untuk Tingkatkan Daya Tahan Tubuh?

Jadi saat Anda berolahraga, lebih sedikit insulin yang dibutuhkan untuk menjaga kadar gula darah terkendali.

Sebuah studi pada orang dengan pradiabetes menemukan bahwa olahraga intensitas sedang dapat meningkatkan sensitivitas insulin sebesar 51 persen dan olahraga intensitas tinggi meningkatkannya hingga 85 persen. Namun, efek ini hanya terjadi pada hari-hari latihan.

Banyak jenis aktivitas fisik telah terbukti mengurangi resistensi insulin dan gula darah pada orang dewasa yang kelebihan berat badan, obesitas, dan prediabetik. Ini termasuk latihan aerobik, latihan interval intensitas tinggi, dan latihan kekuatan.

Berolahraga lebih sering tampaknya mengarah pada peningkatan respons dan fungsi insulin.

Baca juga: Cara Hitung Denyut Nadi Saat Olahraga untuk Cegah Serangan Jantung

Sebuah studi pada orang yang berisiko diabetes menemukan bahwa membakar lebih dari 2.000 kalori setiap minggu melalui olahraga diperlukan untuk mencapai manfaat ini.

Oleh karena itu, yang terbaik adalah memilih aktivitas fisik yang Anda sukai, dapat dilakukan secara teratur, dan Anda merasa dapat bertahan dalam jangka panjang.

3. Minum air putih sebagai minuman utama

Air putih sejauh ini merupakan minuman paling baik yang dapat diminum.

Terlebih lagi, bertahan dengan air putuh di sebagian besar waktu bisa membantu Anda menghindari minuman yang tinggi gula, pengawet, dan bahan-bahan lain yang meragukan.

Minuman manis seperti soda telah dikaitkan dengan peningkatan risiko diabetes tipe 2 dan diabetes autoimun laten orang dewasa atau latent autoimmune diabetes of adults (LADA).

LADA adalah salah satu bentuk diabetes tipe 1 yang terjadi pada orang yang berusia di atas 18 tahun.

Berbeda dengan gejala akut yang terlihat pada diabetes tipe 1 di masa kanak-kanak, LADA berkembang perlahan, membutuhkan lebih banyak pengobatan seiring perkembangan penyakit.

Sebuah studi observasi besar mengamati risiko diabetes dari 2.800 orang.

Halaman:

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau