Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Mitos atau Fakta, Vaksin Covid-19 Bisa Ganggu Siklus Menstruasi?

Kompas.com - 10/07/2021, 09:06 WIB
Ariska Puspita Anggraini

Penulis

KOMPAS.com - Setelah mendapatkan vaksin Covid-19, banyak orang mengalami gejala yang tidak biasa seperti pembengkakan kelenjar getah bening, dan pembekuan darah.

Hal ini tentu mengkahwatirkan karena memang kita belum pernah mengalaminya sebelumnya.

Beberapa efek samping tersebut bisa saja terjadi karena bagian dari respons kekebalan tubuh terhadap vaksin.

Dan, laporan terbaru justru mengatakan bahwa vaksin Covid-19 juga bisa memicu perubahan pada siklus menstaruasi.

Baca juga: Panduan Diet Hipertensi untuk Menurunkan Tekanan Darah Tinggi

Lalu bagaimana fakta sebenarnya?

Faktanya, tidak ada bukti bahwa vaksin Covid-19 memiliki efek langsung pada siklus menstruasi wanita.

Perubahan siklus menstruasi bisa saja terjadi karena respons tubuh terhadap stres.

Menurut pakah Obgyn George Fyffe, sistem kekebalan tubuh wanita meningkat dengan sendirinya untuk mencegah agen infeksi mengganggu pembuahan dan implantasi sel telur.

Setelah sel telur dibuahi dan ditanamkan, sistem kekebalan tubuh menjadi lemah.

Lapisan rahim juga memiliki sel-sel kekebalan, dan sel-sel tersebut dapat dipengaruhi oleh perubahan hormonal.
Infeksi rahim juga dapat menyebabkan perubahan siklus menstruasi normal wanita.

Hipotalamus di otak adalah pusat kendali hormonal yang bekerja sama dengan kelenjar hipofisis anterior.

Hipotalamus juga bertugas mengirim pesan dalam bentuk hormon ke ovarium dan rahim untuk meningkatkan atau menurunkan kadar hormon agar memungkinkan terjadinya ovulasi.

Jika tidak ada pembuahan, maka wanita akan mengalamiperiode menstruasi.

"Namun, stres emosional, stres fisik, dan stres kimia dapat mempengaruhi pusat kendali hormonal yang dapat mengakibatkan perubahan siklus menstruasi,” ucap Fyffe.

Stres kimia yang dimaksud Fyffe merupakan stres akibat efek obat-obatan yang juga bisa memengaruhi siklus menstruasi.

Wanita yang mengonsumsi obat untuk gangguan kejang, diabetes, gangguan tiroid, hipertensi, depresi atau kondisi juga sering mengalami periode menstruasi yang tidak teratur.

Baca juga: 17 Gejala Menopause Dini, Wanita Perlu Tahu

Obat-obatan ini dapat mengganggu hormon yang bertanggung jawab mengatur menstruasi.

"Beberapa jenis obat bahkan dapat menyebabkan hilangnya menstruasi,” kata Fyffe.

Untuk mengatasi periode menstruasi yang tidak teratur setelah vaksin Covid-19, Anda bisa menciba untuk mengatur gaya hidup dengan meningkatkan olahraga, tidur yang cukup, dan menjaga pola makan.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com